Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Sopir Konvensional Adang Driver Ojol di Kuta Mandalika Lombok Tengah

Kompas.com - 09/09/2023, 17:17 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Video yang memperlihatkan pengadangan terhadap sopir taksi online di Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), viral di media sosial.

Pengadangan itu dilakukan oleh sopir konvensional.

Dalam sebuah rekaman video, tampak sejumlah orang memarahi pria diduga sopir taksi online berbaju abu-abu karena penjemputan penumpang.

Baca juga: 10 Bulan Buat Order Makanan Fiktif, 2 Mantan Ojol di Surabaya Raup Untung Miliaran

Terdapat pula keterangan dalam unggahan tersebut: "kronologi si bapak memakai topi dia baru saja mengantar tamu dari Mataram ke Kuta, Mandalika. Jadi kebetulan saja dia dapat orderan aplikasi online di Kuta, Mandalika dan diadang oleh masyarakat setempat. Menurut mereka tidak boleh memakai aplikasi online di daerah area Kuta."

Baca juga: Kuta Lane Mandalika Diharapkan Bisa Meningkatkan Pendapatan UMKM Sekitar

Penjelasan asosiasi sopir

Ketua Asosiasi Driver Kuta Mandalika Rijal mengakui bahwa sopir yang berseteru dengan seorang sopir taksi online di Kuta Mandalika merupakan anggota asosiasinya.

Masalah tersebut diklaim telah selesai setelah sopir yang mengadang meminta maaf dan mendapatkan teguran dari asosiasi. 

"Udah selesai semalam kita buat permohonan di depan Kades Rembitan dan Polsek Kute. Kita juga sudah tegur," kata Rijal melalui pesan singkat, Sabtu (9/9/2023). 

Baca juga: Cerita Saksi soal Laurendra Bikin Konten hingga Diamuk Massa: Ada Ojol yang Ditarik Motornya

Rijal mengungkapkan, sejumlah anggota asosiasi driver Kuta, telah membuat kesepakatan untuk tidak menerapkan aplikasi drive online di wilayah Kuta Mandalika.

"Sesuai dengan awiq awiq (kesepakatan), transportasi aplikasi itu sementara belum bisa diterima oleh pelaku transportasi wisata di Kuta (Mandalika) yang menggunakan aplikasi grab, GO-car, GO-Jek, sembari menunggu perbaikan SDM masyarakat pasca-pandemi," kata dia.

Rijal menjelaskan, dalam aturan mereka, aplikasi bisa dioperasikan untuk menggantar tamu, bukan untuk menjemput tamu. 

"Sementara saat ini aplikasi hanya untuk drop only saja," kata Rijal. 

Penjelasan polisi

Sementara itu Kapolsek Kuta Mandalika IPTU Kadek Suhendra menerangkan, peristiwa tersebut bermula saat driver online dari luar Kuta mengantarkan tamu ke Kuta Mandalika.

Namun di tengah perjalanan sang driver lupa mematikan aplikasi sehingga mendapatkan pesanan untuk menjemput tamu di wilayah tersebut. 

"Informasi yang kami terima, driver online dari Mataram ngantar tamu ke Mandalika, di Mandalika dapat orderan untuk melakukan jemputan. Hal itu yang diketahui oleh asosiasi driver (konvensional) di Kuta yang membuat marah," kata Suhendra. 

Pihak oknum sopir yang melakukan pengadangan disebut telah meminta maaf.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com