"Jumlah penduduk kami semakin bertambah total 1.674 jiwa, kebutuhan air bersih per hari hingga 10.000 kubik. Sedangkan air sumur terbatas belum cukup penuhi kebutuhan," kata Saleh.
Jika memasuki puncak kemarau September hingga Oktober warga bisa membeli air bersih hingga Rp 50.000 per hari.
Menurutnya, kebutuhan air bersih sudah diajukan ke tingkat kabupaten dari perusahaan daerah air minum (PDAM) tetapi belum ada tindak lanjut.
"Kami harap pemda segera menjawab dan membantu kami terkait persoalan air bersih. Karena air adalah kebutuhan pokok bagi kami," sebut Saleh.
Selain itu, pemerintah desa juga sudah menyiapkan lahan untuk bantuan sumur bor tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut realisasi dari pemerintah.
Ada juga warga yang membuat sumur agak jauh dari rumahnya karena tidak memungkinkan jika dibangun di dalam pemukiman karena air asin.
"Ada beberapa warga punya sumur air payau, tetapi untuk kebutuhan sendiri. Airnya tidak bisa dibagi ke semua warga," ujar Saleh.
Solusi lainnya yang biasa dilakukan warga adalah dengan menampung air hujan menggunakan drum atau bak penampung namun cara itu tidak lagi relevan karena intensitas hujan tahun 2023 ini berkurang akibat anomali cuaca ekstrem.
"Masyarakat harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk mendapatkan air bersih dengan galon jika dikalkulasi per bulan," jelas Saleh.
Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk air sumur yang dikelola pemerintah desa, warga membayar antara Rp 25.000 hingga Rp 50.000 tergantung pemakaian per bulan.
Ia mengakui, pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga menyalurkan bantuan air bersih bagi kebutuhan warga tetapi saat puncak kemarau pada September hingga Oktober nanti jadwalnya bergiliran dengan desa lain.
Baca juga: Kekeringan di Situbondo Terus Meluas, Pengiriman Air Bersih Diminta Ditambah
Secara terpisah, Kepala BPBD Sumbawa Nur Hidayat menyampaikan, respons cepat wajib dilakukan ketika ada keluhan warga terkait kebutuhan air bersih saat musim kemarau seperti sekarang ini.
"Kami sudah turun distribusikan air bersih dengan kendaraan armada di beberapa wilayah terdampak tetapi belum merata karena keterbatasan anggaran," kata Nurhidayat saat dikonfirmasi, Rabu (6/9/2023).
Respons ini, sambungnya, tidak lepas dari instruksi langsung dari Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, setiap ada keluhan masyarakat dan memungkinkan untuk diakomodasi segera ditindaklanjuti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.