Tim verifikasi itu juga diisi pejabat penting seperti Dekan Fakultas Dakwa dan Komunikasi UIN Walisongo, Prof. Ilyas Supena.
Tim verifikasi juga sudah mengeluarkan rilis pers soal pernyataan dugaan plagiasi tersebut yang berisi enam poin, salah satunya mengatakan jika Muh Arif Royyani masuk sebagai tim pembantu peneliti.
Namun, sampai saat ini Arif Royyani mengaku belum pernah diminta untuk verifikasi atau ditemui oleh tim verifikasi bentukan UIN Walisongo soal keterlibatannya sebagai pembantu peneliti.
"Tidak benar, makanya kesimpulan yang disampaikan tim verifikasi sepihak. Saya tidak pernah ditanya dan dimintai keterangan. Tetapi kok ada kesimpulan seperti itu. Itu darimana keterangannya," keluh dia.
Kompas.com sudah berusaha menghubungi Rektor UIN Walisongo Semarang Imam Taufiq pada Senin (14/8/2023) untuk mengonfirmasi soal dugaan plagiasi tersebut.
Namun, dia hanya mengirimkan press rilis yang sudah ditandangani oleh Prof. Dr. Moh. Erfan Soebahar, M.Ag soal dugaan plagiasi itu. Sementara, untuk beberapa pertanyaan lain, Imam Taufiq tidak menjawab.
Di hari yang sama, kami juga menghubungi Prof. Dr. Moh. Erfan Soebahar, M.Ag untuk konfirmasi soal temuan tim verifikasi. Namun, Erfan Soebahar meminta agar konfirmasi ke anggota Tim Verifikasi Ilyas Supena.
Namun, sampai berita ini diterbitkan Ilyas Supena belum memberikan jawaban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.