Kabar manajemen PSM Makassar terlilit utang miliaran rupiah menjadi sorotan. Bahkan, kasus ini disebut bakal dibawa ke ranah hukum oleh pihak Shesie Erisoya.
Untuk diketahui, Shesie Erisoya merupakan sosok yang meminjami uang senilai total Rp 14,9 miliar kepada manajemen PSM. Manajemen PSM menyebut uang tersebut untuk keperluan operasional klub dan lainnya.
Kuasa hukum Shesie Erisoya, Agus Amri, menuturkan, kasus ini bakal dibawa ke ranah hukum lantaran diduga terdapat unsur tindak pidana penipuan. Menurut Agus, kliennya merasa ditipu oleh Appi dan Sadikin.
Ia menjelaskan, kedua petinggi PSM itu pernah mengeluarkan cek kosong terkait pembayaran sisa utang sebesar Rp 5,6 miliar. Cek kosong tersebut dikeluarkan oleh salah satu perusahaan penjamin pada 2021.
Akan tetapi, saat cek senilai ratusan juta rupiah itu hendak dicairkan, ternyata fiktif.
"Pidananya jelas dengan cek kosong yang saya tunjukkan tadi, itu ditolak oleh pihak bank. Penipuan, penggelapan sejumlah dana, itu juga tindak pidana nanti akan rinci lagi," tuturnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/8/2023).
Berita terkini mengenai permasalahan utang piutang ini, pihak Shesie Erisoya akan melaporkan manajemen PSM ke FIFA.
Baca selengkapnya: Manajemen PSM Makassar Terlilit Utang Miliaran Rupiah, Bakal Dilaporkan ke Polisi hingga FIFA
Masa jabatan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah akan berakhir pada 5 September 2023.
Nantinya, posisi Penjabat (Pj) Gubernur Sumut diisi oleh Mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) 1/Bukit Barisan Mayjen Purnawirawan Hasanuddin.
Mengenai penunjukan itu, Edy mengaku tidak punya hak untuk memberi tanggapan.
"Aku tak perlu dengar dengar siapa pun Pj itu, karena sudah tidak hakku," jelasnya, Jumat.
Edy mengaku saat ini dirinya tak ingin terlalu banyak berkomentar dan lebih berfokus menjalani masa akhir jabatannya.
Baca selengkapnya: Seloroh Edy soal Mantan Pangdam BB Jadi Pj Gubernur Sumut: Takut Dia sama Aku
Langkah politik Anies Baswedan yang ingin menjadikan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai cawapresnya, mendapat tanggapan negatif dari Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Kediri Ashari.
Menurutnya, keputusan Anies meninggalkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan bentuk penghinaan dan pengkhianatan koalisi.
"Ini penghinaan dan pengkhianatan terbesar yang kami rasakan," tandasnya, Jumat.
Ashari mengungkapkan, pihaknya selama ini sudah membangun soliditas internal untuk mendukung dan berkomitmen memenangkan pasangan Anies-AHY bila nantinya maju dalam Pilpres 2024.
"Kami juga sudah mewacanakan membentuk sekretariat bersama dengan partai pendukung lainnya," bebernya.
Baca selengkapnya: Ini Penghinaan dan Pengkhianatan Terbesar yang Kami Rasakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.