Dari tiga ruangan ini, KPK membawa sejumlah koper berukuran besar yang diduga berisi dokumen penting.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, KPK saat ini sedang menyidik kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di Kota Bima. Lembaga antirasuah itu juga disebut-sebut telah menetapkan beberapa pihak sebagai tersangka.
Namun, KPK belum mengumumkan secara resmi identitas para tersangka karena saat ini masih mengumpulkan bukti tambahan terkait dengan perkara tersebut.
Bahkan informasi yang dihimpun Kompas.com, saat ini Kamis (31/8/2023), penggeledahan oleh KPK masih terus berlanjut untuk mencari bukti tambahan.
Baca juga: Sekda Sebut Tak Ada Dokumen yang Disita KPK dari Rumah Wali Kota Bima
Di hari ketiga ini, penyidik KPK kembali menyasar sejumlah tempat. Tiga di antaranya adalah gudang air minum dalam kemasan milik mertua wali kota, dan toko ipar dan istri wali kota.
Seperti diberitakan sebelumnya, proses penggeledahan di sejumlah lokasi itu mendapat pengawalan ketat aparat Brimob Polda NTB.
Nama Wali Kota Bima Muhammad Lutfi terseret kasus dugaan gratifikasi dan suap senilai ratusan miliar dana rehab dan rekonstruksi pasca-banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.