Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Suyanto Sedekahkan 5 Kuintal Bawang Dijarah Warga | Pelajar Kebut-kebutan Tabrak 2 Kendaraan

Kompas.com - 24/08/2023, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Suyanto (41) tak menyangka lima kuintal bawang merah miliknya dijarah warga di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Video aksi penjarahan bawang merah itu viral di media sosial sehari setelah kejadian.

Selain itu, seorang siswa SMA di Surabaya, Jawa Timur menabrak dua kendaraan di sekitar jalan Jagiran, Tambaksari, Senin (21/8/2023) lalu.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Rabu, (23/8/2023):

1. Suyanto sedekahkan 5 kuintal bawang

Baca juga: Cerita Suyanto, 5 Kuintal Bawang Dagangannya Dijarah Warga di Ponorogo

Penjarahan lima kuintal bawang merah awalnya diangkut mobil pikap milik Suyanto di ruas Jalan Ponorogo-Wonogiri, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (15/8/2023).

Suyanto yang dihubungi Kompas.com, Selasa (22/8/2023) malam menceritakan awal mula penjarahan tersebut.

Menurut Suyanto, saat peristiwa penjarahan berlangsung, dirinya tidak ada lokasi kejadian.

“Saya tidak ikut sebenarnya. Memang pemiliknya saya. Sopir saya bernama Jito yang mengemudi pikap itu saat peristiwa penjarahan terjadi pada Selasa (15/8/2023),” kata Suyanto.

Dia baru mengetahui bawang merah yang baru dibeli di Nganjuk itu dijarah setelah sehari kemudian.

Jito baru mengakui lima kuintal dari 2,5 ton bawang merah yang diangkut dengan mobil pikap dijarah warga saat melintas di ruas jalan Ponorogo.

Setelah dihubungi polisi dan camat setempat, Suyanto ditawarkan kompensasi. Namun dia menolak dan mengikhlaskan bawang merah yang dijarah sebagai sedekah.

Mobil milik siswa SMAN yang menabrak di Jalan Jagiran, SurabayaPolrestabes Surabaya Mobil milik siswa SMAN yang menabrak di Jalan Jagiran, Surabaya

2. Siswa tabrak 2 kendaraan

Baca juga: Pelajar SMP di Cianjur Tewas Dianiaya, Orangtua dan Sekolah Diminta Awasi Anak

Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya, Iptu Suryadi mengatakan, peristiwa itu bermula ketika sebuah mobil bernomor polisi W 1369 BB yang dikendarai BV (17), warga Apartemen Gunawangsa, melintas.

"Mobil berjalan dari arah selatan ke utara sesampainya di tempat kejadian tidak menjaga jarak," kata Suryadi ketika dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (22/8/2023).

Pengemudi yang memacu mobil dengan kecepatan kencang itu kaget. Sebab dia tak memperhatikan ada sepada motor nomor polisi L 3520 ABX yang dinaiki Putra Wijaya (26), warga Ploso Timur.

"Saat sepeda motor berjalan, satu arah di depannya, pengemudi membanting stir ke kanan dan terjadi kecelakaan," jelasnya.

Akibatnya, mobil tersebut menabrak bagian belakang mobil boks dengan nomor polisi L 9327 FQ. Kendaraan itu tengah dikemudikan oleh Harianto (36), warga Dukuh Setro Rawasan.

"Penyebab kecelakaan, faktor manusia yang kurang hati-hati dan konsentrasi. Mobil dikemudikan pelajar SMAN Surabaya," ujar dia.

Atas kejadian itu, pengemudi mobil tersebut tidak mengalami luka. Sedangkan, temannya berinisial WB (17), warga Tambaksari Selatan, menderita luka parah di kepala.

"Kondisi penumpang luka di kepala dan dirawat di RSUD dr Soewandhie. Pengemudi motor mengalami luka lecet dan nyeri di lutut kanan, serta masih rawat jalan," ucapnya.

Suasana eks TPA Cicabe di Kota Bandung. Rencananya, lokasi ini akan dijadikan TPST. Dok HUMAS PEMKOT BANDUNG Suasana eks TPA Cicabe di Kota Bandung. Rencananya, lokasi ini akan dijadikan TPST.

3. Kebakaran di TPA Sarimukti 5 hari

Baca juga: 5 Hari Tak Padam, Kebakaran TPA Sarimukti Meluas sampai 10 Hektar

Kebakaran gunungan sampah di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat sudah memasuki hari ke lima.

Namun demikian, api di tumpukan sampah belum juga bisa dijinakkan, bahkan lahan sampah yang terbakar semakin melua.

Jika hari kemarin kebakaran hanya melanda 7 hektar lahan sampah, saat ini kebakaran sudah merambat sampai 10 hektar lahan sampah.

"Sekarang kondisinya titik-titik api masih ada, tapi sudah mengecil. Area yang terbakar itu sekitar 10 hektar di zona 4, 3, dan 2," ungkap Koordinator Pengelolaan Lapangan TPA Sarimukti, Riswanto, Rabu (23/8/2023).

Kondisi kebakaran di TPA Sarimukti semakin mengkhawatirkan, pasalnya api terus merambat dari zona 4 ke zona 3 sampai zona 2.

Untuk itu pengelola berupaya memutus rambatan api ke zona 1 dengan membuat parit agar api tidak mendekati area kantor.

"Kita bersihkan dulu sampah dekat kantor pakai alat berat untuk mencegah tidak semakin meluas. Sekarang petugas pemadam masih berupaya untuk memadamkan api," kata Riswanto.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.KOMPAS.com/Labib Zamani Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

4. Komentar Gibran soal Amien Rais ke KPK

Baca juga: Amien Rais dan Rizal Ramli Datangi KPK, Gibran: Silakan Dibuktikan

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai terkait kedatangan pendiri Partai Ummat Amien Rais dan mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Rizal Ramli beserta rombongan ke gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kedatangan mereka untuk menagih laporan dugaan KKN hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait dua anak Presiden Joko Widodo yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

"Hmm.. yowis laporkan aja," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (22/8/2023).

Putra sulung Presiden Jokowi menantang mereka membuktikan tuduhannya.

"Kalau ada buktinya ya dibuktikan," ungkap dia.

Terkait bukti baru yang mereka temukan, Gibran mempersilakan untuk membuktikannya.

"Ya silakan. Bagus, bagus, bagus. Silakan dibuktikan aja," kata dia.

Gibran mengaku siap dipanggil KPK jika tuduhan mereka dapat dibuktikan kebenarannya. Dirinya juga menyampaikan, tidak akan pergi ke mana-mana.

"Lha ada buktinya nggak. Lha buktinya valid nggak. Saya ngikutin aja. Dipanggil silakan. Santai wae," jelas dia.

Kolase bidik layar video penampakan limbah aspal di Pantai Kedu Warna, Lampung Selatan, Senin (21/8/2023).KOMPAS.COM/DOK. warga Kolase bidik layar video penampakan limbah aspal di Pantai Kedu Warna, Lampung Selatan, Senin (21/8/2023).

5. Limbah aspal cemari pesisir Lampung

Baca juga: Limbah Aspal Cemari Pesisir, Gubernur Lampung Lapor ke Jokowi

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi akan melaporkan pencemaran yang terjadi di pesisir selatan provinsinya.

Limbah hitam menyerupai aspal itu diketahui mencemari pesisir pantai di selatan Lampung pada Senin (20/8/2023) pagi.

Arinal mengatakan telah mengetahui peristiwa pencemaran yang juga viral di media sosial tersebut.

Dia memastikan akan menindak siapapun yang telah mencemari pesisir Lampung tersebut.

"Ya, kalau datanya sudah lengkap harus dilakukan (ditindak)," kata dia.

Secara khusus Arinal menyentil sejumlah perusahaan dan BUMN yang disinyalir melakukan pembuangan limbah ke laut.

"Ada beberapa perusahaan dan BUMN yang melakukan hal itu (pembuangan limbah) dan saya akan ingatkan karena Lampung ini selayaknya harus kita jaga selat sundanya," kata Arinal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com