BINUANG, KOMPAS.com - Sudah 78 tahun Indonesia meredeka, tapi Desa Binuang, Krayan Tengah, Kalimantan Utara, masih sulit untuk mengakses internet.
Di desa berpenduduk 300 kepala keluarga (KK) itu, internet merupakan sesuatu yang langka.
Tim Ekspedisi Menjadi Indonesia, episode Kaltara Jantung Borneo bersama rombongan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang tiba di desa tersebut, Rabu (16/8/2023) malam.
Baca juga: Malaysia Tanam Padi Varietas Adan, Penjualan Beras Krayan Kaltara Menurun
Sampai di desa ini, jaringan sinyal untuk telepon dan SMS tersedia merata, walaupun untuk pemakaian telepon masih sering terputus.
Sementara untuk jaringan internet hanya muncul indikator "edge" di sudut kanan atas layar ponsel. Tentu saja ini tidak bisa mengakses internet.
Camat Krayan Tengah Marjuni mengatakan, jaringan internet 4G di desa tersebut hanya ada di Kantor Desa Binuang dan sekolah di tengah-tengah desa.
Akses internet berupa wifi Bakti Aksi, yang disediakan Bakti Kominfo.
"Ada yang Bakti di sini, di Desa Binuang punya, kemudian di SMP. Kemudian, di kantor kita, di kecamatan itu ada, tapi jaringannya tidak bagus," kata Marjuni, kepada Kompas.com, di Desa Binuang, Krayan Tengah, Kalimantan Utara, Rabu malam.
Baca juga: Populasi Kerbau Krayan Menurun, Ancaman Serius Terhadap Eksistensi Padi Organik Adan
Warga desa yang membutuhkan jaringan internet mesti menumpang wifi ke dua titik tersebut. Akses wifi yang tersedia gratis tak perlu kata sandi.
Namun, ini pun masih menemui kendala. Bila generator listrik di desa padam, otomatis wifinya bakalan terputus.
"Internet yang ada di sini mengandalkan aki, pengangkatnya. Nah, ada beberapa desa itu yang menggunakan mesin genset. Kalau enggak dinyalakan gensetnya, (wifi) enggak berfungsi juga," ujar dia.
Marjuni mengatakan, warga Desa Binuang membutuhkan internet. Akses ke dunia maya sangat penting untuk banyak hal.
Apabila ada masalah internet di desa ini, warganya disebut terpaksa pergi ke Krayan Induk yang jaraknya 3 jam perjalanan dengan sepeda motor, untuk bisa mengakses internet.
"Sangat penting untuk mengirim informasi, mendapat informasi dari luar itu sangat penting. Apalagi anak-anak yang sekolah itu sangat membutuhkan jaringan, termasuk pegawai-pegawai, atau kuliah jarak jauh itu," kata dia.
Di Kecamatan Krayan Tengah yang memiliki luas 1.101 kilometer persegi, ada 11 desa. Dari jumlah itu, tinggal dua desa yang sama sekali tak punya jaringan internet.