Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Cowongan, Ritual Meminta Hujan di Banyumas: Dari Asal-usul hingga Pelaksanaan

Kompas.com - 15/08/2023, 15:57 WIB
Dini Daniswari

Editor

Ritual pelaksaan tradisi Cowongan menggunakan berbagai mantra sebagai syarat mutlak dalam pelaksanaannya.

Waktu Pelaksanaan Tradisi Cowongan

Tradisi Cowongan akan dilakukan pada waktu tertentu.

Pelaksaan tradisi Cowongan hanya dilakukan pada masa musim kemarau panjang, sehingga tidak setiap tahun ada ritual Cowongan.

Baca juga: Peresehan, Ritual Meminta Hujan bagi Masyarakat Lombok

Waktu pelaksanaan tradisi Cowongan biasanya dilakukan setiap musim kemarau berkepanjangan pada malam Jumat Kliwon di bulan Kapat (kalender Jawa) atau sekitar September hingga Oktober.

Palaksanaan Tradisi Cowongan

Tradisi Cowongan biasa dilakukan di sejumlah wilayah, seperti Banyumas, Kabupaten Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, atau Kebumen.

Masing-masing wilayah memiliki ciri khasnya tersendiri, meskipun bentuknya mirip.

Tradisi tersebut mempunyai tujuan sama yaitu meminta hujan pada saat kemarau panjang.

Cowongan berasal dari kata cowang coweng yang berarti corat coret di wajah Cowong, boneka yang digunakan dalam ritual ini.

Tradisi Cowongan dilakukan dengan menggunakan properti berupa siwur atau irus yang dihias menyerupai putri.

Irus adalah sendok besar cekung yang biasa digunakan untuk menyendok sayur dan terbuat dari tempurung kelapa.

Palaku tradisi Cowongan adalah wanita dalam keadaan suci (tidak sedang haid, nifas, atau yang baru usai melakukan hubungan seksual).

Ritual Cowongan dilakukan dengan para peraga yang menyanyikan sebuah tembang yang sesungguhnya merupakan doa-doa.

Keberhasilan pertunjukan Cowongan ditandai dengan cepat lambatnya hujan turun yang dipengaruhi dengan ritual-ritual sebelum pelaksanaa Cowongan.

Ritual Cowongan dilakukan karena adanya pemahaman masyarakat bahwa alam semesta mempunyai kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusian, baik positif maupun negatif.

Pada saat ini, tradisi Cowongan tidak hanya dilakukan sebagai ritual, tetapi sebagai kesenian khas yang disajikan dengan gerak dan lagu lengkap dengan iringannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditinggal Berkebun, Rumah Milik Pensiunan DPU Kulon Progo Disatroni Maling, Emas 20 Gram Raib

Ditinggal Berkebun, Rumah Milik Pensiunan DPU Kulon Progo Disatroni Maling, Emas 20 Gram Raib

Regional
Gara-gara Kasus Sukolilo, Mahasiswa Asal Pati di Semarang Kena Getahnya

Gara-gara Kasus Sukolilo, Mahasiswa Asal Pati di Semarang Kena Getahnya

Regional
Viral, Video Kades Pati Dukung Kapolda Maju Pilkada, Pj Gubernur Nana: Itu Bukan Urusan Saya, tapi ASN Dilarang Politik Praktis

Viral, Video Kades Pati Dukung Kapolda Maju Pilkada, Pj Gubernur Nana: Itu Bukan Urusan Saya, tapi ASN Dilarang Politik Praktis

Regional
Nasdem Beri Rekomendasi Jarot dan Ansori di Pilkada Sumbawa

Nasdem Beri Rekomendasi Jarot dan Ansori di Pilkada Sumbawa

Regional
Blusukan ke Pasar Gede, Mangkunegara X Tegaskan Tak Terkait Pilkada Solo

Blusukan ke Pasar Gede, Mangkunegara X Tegaskan Tak Terkait Pilkada Solo

Regional
1.873 Janda Baru Muncul di Brebes, Apa Pemicunya?

1.873 Janda Baru Muncul di Brebes, Apa Pemicunya?

Regional
Ditinggal Ambil Rapot, Seorang Kakek di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Ditinggal Ambil Rapot, Seorang Kakek di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Regional
Kinerja PDAM Tirta Raharja Apik, Pemkab Bandung Raih 3 Penghargaan dari Pemerintah Australia

Kinerja PDAM Tirta Raharja Apik, Pemkab Bandung Raih 3 Penghargaan dari Pemerintah Australia

Regional
Pilkada Solo, PKB Uji Kelayakan Bakal Calon yang Akan Diusung

Pilkada Solo, PKB Uji Kelayakan Bakal Calon yang Akan Diusung

Regional
Bercak Darah dan Pemilik Ruko Hilang Jadi Awal Terungkapnya Pembunuhan Penagih Utang di Palembang

Bercak Darah dan Pemilik Ruko Hilang Jadi Awal Terungkapnya Pembunuhan Penagih Utang di Palembang

Regional
Kandang Ayam di Purworejo Terbakar, 11.000 Ekor Mati dan Pemilik Rugi 1,1 Miliar

Kandang Ayam di Purworejo Terbakar, 11.000 Ekor Mati dan Pemilik Rugi 1,1 Miliar

Regional
Terbongkar, Perdagangan Sepasang Gading Gajah di Gayo Lues

Terbongkar, Perdagangan Sepasang Gading Gajah di Gayo Lues

Regional
Kabut Asap Selimuti Wilayah Kota Mukomuko, BPBD Telusuri Sumbernya

Kabut Asap Selimuti Wilayah Kota Mukomuko, BPBD Telusuri Sumbernya

Regional
Polisi Sebut Karyawan Koperasi di Palembang Tewas Dibunuh Nasabahnya

Polisi Sebut Karyawan Koperasi di Palembang Tewas Dibunuh Nasabahnya

Regional
Pj Gubernur Lampung Bantah Kabar Rencana Pemekaran 3 Kabupaten Baru

Pj Gubernur Lampung Bantah Kabar Rencana Pemekaran 3 Kabupaten Baru

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com