Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta, Perajin Telur Asin Geruduk Kantor DPRD Brebes

Kompas.com - 14/08/2023, 15:20 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Sejumlah warga dan perajin telur asin menggelar demonstrasi di Kantor DPRD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah buntut ucapan kontoversi Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, Senin (14/8/2023).

Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi dianggap menyinggung dan menghina warga Brebes saat Rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta di Ruang Rapat Paripurna, Rabu (9/8/2023) malam.

Saat itu Edi menyampaikan usulan program kunjungan kerja ke luar negeri. "Daripada kunker (kunjungan kerja) ke Brebes, Tegal beli telur asin, kentutnya bau. Mendingan berangkat kami ke luar negeri,” kata Edi dalam rapat malam itu seperti dilansir dari Tribunjakarta.com.

Baca juga: Momen Akrab Prabowo dan Gibran saat Kunker di Solo: Jemput di Hotel dan Semobil ke Bandara

Salah satu pedagang telur asin asal Kelurahan Limbangan Wetan, Brebes, Hadi (52) mengaku sakit hati dengan ucapan Ketua DPRD DKI Jakarta yang dinilai melecehkan masyarakat Brebes, khususnya perajin dan pedagang telur asin.

"Jujur tidak pantas ucapan seperti itu dilakukan seorang pejabat, apalagi seorang ketua dewan. Ini menyakitkan bagi kami, dan kami menuntut permintaan maafnya kepada kami masyarakat Brebes, khususnya pedagang dan perajin telur asin," kata Hadi di Gedung DPRD Brebes, Senin (14/8/2023).

Selain menggelar orasi di depan gedung dewan, pendemo juga membawa telur asin untuk dibagikan ke anggota DPRD Brebes. Kedatangan pendemo diterima pimpinan DPRD Brebes, Teguh Wahid Turmudi dan Wurja.

Dalam kesempatan itu, pendemo meminta DPRD Brebes untuk mengirimkan telur asin yang dibawa diberikan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Warga lainnya, M Subkhan (50) juga menyayangkan sikap Ketua DPRD DKI Jakarta. Telur asin telah menjadi simbol produk unggulan dan warga sangat membanggakan produk telur asin yang sudah go nasional bahkan Internasional.

"Pernyataan Prasetyo yang menyebut dari pada berkunjung ke Brebes Tegal, beli telur asin kentutnya bau, mending kunker ke luar negeri. Itu sangat tidak pantas disampaikan seorang pejabat. Itu jelas sangat tidak layak disampaikan wakil rakyat," kata Subkhan.

Baca juga: Prabowo Akan Kunker ke Solo, Gibran: Enggak Mungkin kalau Ada Menteri, Tidak Mendampingi

Sebelumnya Warga Lapor Polisi

Sebelumnya, sejumlah warga Brebes juga melaporkan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi ke Polres Brebes, Jumat (11/8/2023) sore.

Seorang warga Brebes, Dedy (45), mengatakan, dirinya melaporkan Edi ke polisi karena apa yang disampaikan yang bersangkutan tidak ada permintaan maaf kepada warga Brebes.

"Saya sebagai warga Brebes mengecam keras pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta dan meminta yang bersangkutan untuk meminta maaf ke seluruh warga di Brebes," kata Dedy kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Reaksi Prabowo dan Erick Thohir Saat Jokowi Jelaskan Alasan Bawa Keduanya Kunker ke Malang...

Ahmad Sholeh, selaku kuasa hukum dari warga yang melaporkan menyampaikan bahwa kliennya melaporkan Prasetyo Edi Marsudi, karena ucapannya dianggap melukai masyarakat Kabupaten Brebes.

"Kami datang ke Mapolres Brebes untuk melaporkan Ketua DPRD DKI Jakarta, karena ada dugaan ucapan yang melukai perasaan-perasaan warga Kabupaten Brebes," kata Ahmad Sholeh.

Menurut Sholeh, seorang pejabat tidak pantas mengucapkankan seperti itu karena merendahkan daerah lain. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 40 tahun 2008, tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pengungsi Rohingnya di Aceh: Saat Warga Lokal Dorong Kapal Kami, Anak Saya Meninggal

Pengungsi Rohingnya di Aceh: Saat Warga Lokal Dorong Kapal Kami, Anak Saya Meninggal

Regional
Pasangan Amin Optimistis Raih 60 Persen Suara di Banten, Tangerang Raya Jadi Lumbung Suara

Pasangan Amin Optimistis Raih 60 Persen Suara di Banten, Tangerang Raya Jadi Lumbung Suara

Regional
Sampah Sumbat Sungai Sebabkan 4 Desa di Lombok Timur Dilanda Banjir

Sampah Sumbat Sungai Sebabkan 4 Desa di Lombok Timur Dilanda Banjir

Regional
8.229 Warga di Sikka Tak Punya e-KTP, Pemilih Pemula Terkesan Masa Bodoh

8.229 Warga di Sikka Tak Punya e-KTP, Pemilih Pemula Terkesan Masa Bodoh

Regional
Tinjau Bendungan Mbay, Jokowi Berharap Produksi Beras di Nagekeo Naik 2,5 Kali Lipat

Tinjau Bendungan Mbay, Jokowi Berharap Produksi Beras di Nagekeo Naik 2,5 Kali Lipat

Regional
Siapkan Pembangunan yang Matang, Mas Dhito Susun Ranwal RPJPD Kediri 2025-2045

Siapkan Pembangunan yang Matang, Mas Dhito Susun Ranwal RPJPD Kediri 2025-2045

Regional
Keluh Kesah Warga Nagakeo Minta Jokowi Turunkan Harga Beras

Keluh Kesah Warga Nagakeo Minta Jokowi Turunkan Harga Beras

Regional
5 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi Dibawa ke RSAM Bukittinggi

5 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi Dibawa ke RSAM Bukittinggi

Regional
Propam Tahan Oknum Polisi yang Diduga Cabuli Mahasiswi di Mataram

Propam Tahan Oknum Polisi yang Diduga Cabuli Mahasiswi di Mataram

Regional
Tim SAR Kesulitan Evakuasi 6 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi

Tim SAR Kesulitan Evakuasi 6 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi

Regional
Tiga Bocah SD yang Tenggelam di Purworejo Semua Ditemukan Tewas

Tiga Bocah SD yang Tenggelam di Purworejo Semua Ditemukan Tewas

Regional
Bertambah, 5 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Diidentifikasi

Bertambah, 5 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Diidentifikasi

Regional
Cerita Penari Ja'i Menari bersama Presiden Jokowi: Saya Deg-degan

Cerita Penari Ja'i Menari bersama Presiden Jokowi: Saya Deg-degan

Regional
Rel yang Tertutup Longsor di Banyumas Sudah Bisa Dilalui KA dengan Kecepatan Terbatas

Rel yang Tertutup Longsor di Banyumas Sudah Bisa Dilalui KA dengan Kecepatan Terbatas

Regional
Nuraini Kehilangan Rp 90 Juta Setelah Badannya Ditepuk Perempuan Tak Dikenal di Pasar

Nuraini Kehilangan Rp 90 Juta Setelah Badannya Ditepuk Perempuan Tak Dikenal di Pasar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com