Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yoga Peserta Jambore Pramuka Dunia Asal Salatiga, Sebut Panas di Korsel Seperti Teriknya Kota Semarang

Kompas.com - 13/08/2023, 11:05 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Yoga Mustafa, salah seorang kontingen Indonesia Asal Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) menceritakan pengalamannya selama mengikuti Jambore Pramuka Dunia ke 25 di Saemangeum, Korea Selatan.

Jambore Pramuka dunia tahun 2023 ini digelar selama 12 hari mulai dari Selasa-Sabtu, 1-12 Agustus 2023.

Yoga mengatakan, meski sempat terjadi cuaca panas ekstrem dan sebanyak 36 ribu kontigen dari sejumlah negara menarik kembali pesertanya. Namun kontingen Indonesia tidak melakukan hal tersebut.

Sejumlah negara yang menarik kontingennya yaitu Amerika Serikat, Inggris, hingga negara Skandinavia, merasa tidak nyaman dengan cuaca panas ekstrem yang terjadi di Korsel.

"Memang sekarang sedang puncak musim panas, jadi panasnya cukup ekstrim. Ditambah ini wilayah reklamasi yang tidak memiliki pohon besar," ujarnya dilansir dari TribunJateng.com, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Jambore Pramuka Dunia di Korsel Habiskan Rp1,34 Triliun, Alokasi Anggaran Dipertanyakan

Menurutnya, tingkat panas tersebut membuat kontingen dari negara beriklim dingin tidak sanggup menahan panas yang mencapai 42 derajat celcius.

Banyak dianttara mereka yang mengalami kulit dan wajah memerah karena sangat kepanasan serta berkeringat.

Selama Jambore Pramuka Dunia itu, kontingen dari negara tersebut tidak mampu beradaptasi dengan suhu yang setiap harinya di angka 40 derajat celcius bahkan lebih dari itu.

Panasnya seperti terik di Kota Semarang

Namun tidak bagi Yoga dan teman-teman kontingen dari Indonesia, menurutnya panas di Saemangeum diibaratkan seperti panas dan teriknya Kota Semarang pada siang hari.

"Jadi ya kita biasa saja, memang panas sih, tapi menurut kami yang tinggal di negara tropis dan beraktivitas di tengah kota, sudah terbiasa," ujar pria yang lebih dari satu dasawarsa tinggal di Kota Semarang.

Baca juga: Mahasiswa Salah Satu Kampus di Semarang Ditemukan Gantung Diri di Lapangan Tembak

Akibat panas ekstrim, beberapa agenda jambore yang dilakukan di luar ruangan harus ditiadakan.

Aktivitas peserta hanya untuk kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan.
Untuk Jambore Kepramukaan Dunia ini, diperkirakan ada 43.000 peserta dari 150 negara.

Kontingen Indonesia sebanyak 1.306 peserta, 148 panitia pendamping, 84 panitia internasional, dan 37 kontingen manajemen.

Yoga sendiri menjadi pembina pendamping yang mengajarkan membatik pada peserta jambore.

"Tiap negara memang menampilkan keterampilannya dan tiap peserta bisa mengikuti tiap kegiatan, seperti dari Indonesia mengajarkan membatik," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com