BANYUMAS, KOMPAS.com - Ekskavator telah didatangkan untuk membantu operasi penyelamatan delapan pekerja yang terjebak lubang tambang di Banyumas, Jawa Tengah, sejak Sabtu (29/7/2023) malam.
Namun sampai penutupan operasi hari keenam Senin (31/7/2023) sore, alat berat tersebut belum dapat diturunkan.
Baca juga: Keluarga Ikhlas jika 8 Penambang Emas Ilegal di Banyumas Tak Bisa Dievakuasi
Kasi Operasi Basarnas Cilacap Priyo Prayuda Utama mengatakan, alat berat belum dapat diturunkan karena kondisi tanah di lokasi labil.
"Tanah tidak cukup mempu menahan beban ekskavator, dikhawatirkan malah terperosok, sehingga sementara di-standby-kan, kalau urgent baru diturunkan," kata Priyo di lokasi kejadian, Senin sore.
Priyo mengatakan, semula alat berat itu akan diturunkan untuk membendung aliran sungai yang disinyalir menjadi sumber air yang memenuhi lubang galian.
"Awalnya untuk membendung sungai, karena kalau secara manual effort-nya luar biasa," ujar Priyo.
Baca juga: Basarnas Sebut Ada Longsoran di Lubang Dondong, Sebelah Lokasi 8 Penambang Emas Terjebak
Diberitakan sebelumnya, untuk mengurangi debit air, Basarnas membuka opsi lain dengan memperdalam dasar sungai yang ada di dekat area pertambangan.
Berdasarkan hasil evaluasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ketinggian permukaan sungai dengan mulut lubang selevel.
Kondisi itu memungkinkan air sungai masuk ke lubang-lubang tambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.