Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Kabar 8 Penambang Emas di Banyumas yang Terjebak di Dalam Lubang

Kompas.com - 29/07/2023, 16:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Upaya penyelamatan delapan orang pekerja tambang yang terjebak di lubang tambang emas di Banyumas, Jateng, sejak Selasa (26/07), masih belum menentu.

Sementara kata tim penyelamat, suplai oksigen yang selama ini diberikan kepada mereka, "sudah tidak ada lagi" karena pipa salurannya tidak berfungsi akibat terendam air.

Pada Jumat (28/07), Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa mengatakan pipa plastik yang digunakan untuk menyuplai oksigen kepada delapan pekerja tambang "sudah tidak berfungsi" akibat terendam air.

"Karena kemasukan air, jadi blower [untuk menyuplai oksigen] bermasalah. Sehingga suplai oksigen tidak ada. Itu terjadi karena blower tidak berfungsi," kata Adah Sudarsa kepada wartawan di Banyumas, Jateng, Jumat (28/7/2023).

Diduga lubang itu terendam air daro dua sungai yang mengalir di dekat lokasi pertambangan ilegal tersebut.

Baca juga: Kesaksian Penambang Emas di Banyumas, Pernah Nyaris Terjebak Dalam Lubang Puluhan Meter

Tim penyelam juga belum bisa diturunkan, karena lubangnya terlalu sempit.

Lubang tambang ilegal itu memiliki diameter 1x1 meter, tapi di dalam lubang diameternya antara 90cm x 70cm. Adapun kedalamannya mencapai antara 40 dan 60meter.

Padahal, menurut Adah Sudarsa, upaya penyelaman harus dilakukan secara tandem. Karena terlalu sempit, upaya penyelamatan dengan menurunkan tim penyelam tidak mungkin dilakukan.

"Penyelaman jelas tidak mungkin bersama-sama, karena kondisi medan yang sempit," ujarnya, seperti dilaporkan wartawan Liliek Dharmawan untuk BBC News Indonesia.

Upaya evakuasi terkendala air keruh

Tim ESDM Jateng menurunkan kamera hold ke lubang galian tambang emas Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (27/7/2023).DOK BASARNAS CILACAP Tim ESDM Jateng menurunkan kamera hold ke lubang galian tambang emas Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (27/7/2023).
Pada Kamis (27/07), tim penolong telah menggunakan kamera inspeksi (borehole camera) untuk mengetahui kondisi "secara persis" di dalam lubang.

Diperkirakan kedalaman lubang tambang itu sekitar 70 meter.

Penggunaan kamera itu disebut sebagai salah-satu ikhtiar untuk menyelamatkan para korban.

"Kita juga berdoa untuk hasil terbaik," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas ESDM Jateng Boedyo Dharmawan di lokasi tambang, Kamis, seperti dilaporkan wartawan di Banyumas, Liliek Dharmawan, untuk BBC News Indonesia.

Kamera itu sudah dimasukkan ke dalam lubang dan diperoleh gambaran bahwa sumur itu digenangi air keruh.

Langkah lainnya adalah menutup aliran air ke dalam lubang tambang, yang diduga dari dua sungai di sekitarnya, ujar tim SAR.

Delapan pekerja tambang tradisional yang terjebak itu adalah Cecep Suriyana (29), Muhammad Rama (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33) dan Mulyadi (40). Mereka berasal dari Bogor, Jabar.

Baca juga: Mereka yang Menanti Kepulangan Korban Insiden Tambang Emas Banyumas...

Apa yang terekam kamera inspeksi?

Kamera inspeksi itu telah dimasukkan ke dalam lubang.

Pada kedalaman sekitar 11 meter, kamera itu merekam lubang sudah dipenuhi "air keruh", kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas ESDM Jateng, Boedyo Dharmawan.

Dia menduga air keruh akibat aktivitas penyedotan air dari dalam lubang.

Boedyo lalu menyarankan agar penyedotan air dihentikan sementara, sehingga kamera itu dapat merekam lebih jelas.

Keputusan menghentikan penyedotan air disetujui Kepala Kantor Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa.

"Nanti, akan dihentikan sementara agar air bisa jernih, sehingga kamera bisa mengambil gambar di dalam air,” kata Adah Sudarsa.

Baca juga: Doa Bersama Digelar di Lokasi 8 Penambang Emas Terjebak di Lubang Galian Banyumas

Di tempat yang sama, Bupati Banyumas, Achmad Husein, mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa Tim SAR Gabungan "masih terus bekerja untuk melakukan evakuasi".

Terkait keberadaan penambangan ilegal, Bupati akan mengusulkan agar tambang itu ditutup.

"Karena kewenangan soal tambang tidak berada di tingkat kabupaten melainkan di provinsi dan pusat,” kata dia.

“Yang kita inginkan adalah jangan sampai peristiwa serupa terjadi lagi," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com