SA sempat meminta para penumpang berpegangan pada bodi kapal supaya tidak tenggelam.
"Setelahnya saya tidak ingat, dan baru sadar lagi di pantai. Saya cari anak saya karena ada juga jadi penumpang, dan dia selamat. Kalau tahu kejadian begini, saya tidak ambil banyak penumpang,” tuturnya.
Marlina, seorang korban selamat, menuturkan, malam itu para penumpang berjubel di atas kapal.
Beberapa saat kemidian, kapal bocor dan miring. Ia mengaku para penumpang sudah melaporkan kondisi tersebut kepada pengemudi.
"Tapi operatornya bilang tidak apa-apa. Habis itu kapal tambah miring dan air naik. Kami semua jatuh ke laut. Saya berusaha selamatkan diri berenang sampai tenaga habis. Alhamdulillah saya selamat,” jelasnya.
Untuk diketahui, kapal pincara menjadi moda transportasi masyarakat setempat untuk menyeberang antardesa dan kecamatan. Penyeberangan menggunakan kapal ini memakan waktu sekitar 30 menit.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kiki Andi Pati | Editor: Khairina)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul Petaka Rakit Tenggelam di Buton Tengah, Operator Ditetapkan sebagai Tersangka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.