Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Anggota TNI Diperiksa soal Kasus Penganiayaan Terduga Pencuri di Kendal, Statusnya Masih Saksi

Kompas.com - 27/07/2023, 20:48 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dua anggota TNI, Praka A (28) dan Praka N (28) diamankan Pendam IV/Diponegoro karena diduga melakukan penganiyaan di sebuah perumahan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng).

Wakapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo mengatakan, sampai saat ini dua anggotanya tersebut statusnya masih menjadi saksi dan sedang melakukan pemeriksaan.

"Statusnya saksi, saat ini sedang diperiksa," jelasnya saat ditemui di kantornya, Kamis (27/7/2023).

Baca juga: Terduga Pencuri Tewas Dianiaya di Kendal, Pendam IV/Diponegoro Ragu jika Anggota TNI Jadi Penyebab

Dia menjelaskan, keduanya diamankan setelah ada laporan kepada Pomdam IV/Diponegoro pada 17 Juli lalu dan mulai diamankan pada 25 Juli setelah beberapa bukti terkumpul.

"Saat ini yang bersangkutan sudah diamankan di Pomdam 4 IV/Diponegoro," kata dia.

Berdasarkan pemeriksaan, terlapor mengaku melakukan pemukulan kepada Jhemy Antok yang saat itu diduga sebagai pencuri.

"Tapi apakah ini (pemukulan) menyebabkan hal yang fatal, kami masih dalami," ungkap Andy.

Menurutnya, jika pukulan para terlapor berakibat fatal semestinya korban saat pertama dibawa ke puskesmas harus dilakukan opanme dan tidak bisa dibawa untuk dilakukan pemeriksaan m

"Kalau memang kondisi sadar penuh bearti kemungkinan menyebabkan hal yang fatal itu kecil. Menurut kami seperti itu," paparnya.

Sampai saat ini proses pemeriksaan masih berjalan. Menurutnya, Kodam IV/Diponegoro jug harus menghormati asa praduga tak bersalah.

"Beberapa keterangan saksi kita akan susun menjadi keterangan yang valid. Saat ini kita juga sedang menunggu hasil visum," ucap dia.

Di menegaskan akan melakukan pendalaman soal siapa yang melakukan penganiayaan hingga menyebabkan Jhemy meninggal dunia.

"Apabila nanti terlapor terbukti melakukan tindakan yang sifatnya mengarah ke pidana maka kita akan lakukan pidana militer," imbuh Andy.

Baca juga: Tersinggung Soal Status WhatsApp, Pria di Semarang Tewas Dianiaya 13 Orang, Ini Kronologinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com