Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pencuri Tewas Dianiaya di Kendal, Pendam IV/Diponegoro Ragu jika Anggota TNI Jadi Penyebab

Kompas.com - 27/07/2023, 20:36 WIB
Slamet Priyatin,
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Jhemy Antok tewas setelah dianiaya di Kendal, Jawa Tengah, karena diduga mencuri pada Mei 2023 lalu.

Polres Kendal pun melakukan pemeriksaan setelah kematian pria berusia 39 tahun itu mencuat. Belasan saksi diperiksa, termasuk oknum polisi dan TNI.

Komandan Kodim Kendal, Letkol Inf Jenry Polli yang dihubungi lewat WhatsApp mengatakan, dirinya tidak ikut melakukan penyelidikan. Jadi, dia tidak tahu kronologinya.

Baca juga: Tersinggung Soal Status WhatsApp, Pria di Semarang Tewas Dianiaya 13 Orang, Ini Kronologinya

“Infonya mereka (oknum TNI tersebut) rumahnya di Boja,” ujar Letkol Jenry, Kamis (27/7/2023).

Selain itu, tambah Jenry, kedua oknum prajurit TNI tersebut tidak bertugas di wilayahnya, melainkan di Semarang.

Adapun Pendam IV/Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) meragukan jika Praka A (28) dan Praka N (28) yang menyebabkan Jhemy Antok terduga maling di perumahan Boja, Kabupaten Kendal tewas.

Wakapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo mengatakan, informasi yang mengatakan Jhemy meninggal karena dianiaya dua anggota TNI itu secara fakta belum bisa dibuktikan.

"Cuma saat ini yang masih beredar di media, bahwa kematian suadara Jhemy ini karena dianiaya TNI, itu secara fakta juga belum bisa dibuktikan," jelasnya saat ditemui di kantor Kodam IV/Diponegoro Semarang, Kamis (27/7/2023).

Kronologi

Menurut keterangan yang diterima Andy, para terlapor hanya terlibat melakukan penganiayaan di sebuah perumahan daerah Boja. Tempat tinggal dua anggota TNI itu memang berada di daerah tersebut.

Baca juga: Perempuan Asal Bali Diduga Dianiaya WN Perancis di Thailand, Polda: Kita Beri Pendampingan

Praka A (28) dan Praka N (28) berinisiatif datang ke lokasi setelah mendapatkan informasi dari grup warga, jika seorang polisi berinisial S yang juga warga setempat menangkap basah pencuri.

"Setelah itu mereka datang ke lokasi. Jadi mereka datang karena ada informasi di grup," kata dia.

Saat terlapor tiba di lokasi, Jhemy sudah dibawa ke rumah kosong yang ada di perumahan tersebut. Saat itu, kondisi korban dalam keadaan tangan sudah diborgol dan didampingi S.

"Informasi yang kita terima S ini seorang polisi," paparnya.

Saat di rumah kosong itu, Praka A (28) dan Praka N (28) sudah mengaku melakukan pemukulan kepada Jhemy. Namun, saat itu kondisi korban masih dalam keadaan sadar penuh.

Baca juga: Ayah yang Cabuli Anak Kandung di Depok Tewas Dianiaya 8 Tahanan

"Setelah dari perumahan itu, korban dibawa ke puskesmas. Kata dokter yang jaga, korban dalam keadaan sadar penuh. Artinya tidak ada luka serius," jelas Andy.

Tak berselang lama, korban dibawa ke Polsek Boja untuk dilakukan pemeriksaan. Namun, beberapa jam kemudian Jhemy kembali dibawa ke puskesmas dan dinyatakan meninggal.

"Jadi terlapor ini hanya terlibat saat pertama dan dinyatakan sadar penuh saat di puskesmas. Namun setelah diperiksa di kantor polisi korban kembali dilarikan ke puskesmas dan meninggal. Dibawa ke puskesmas pertama itu siang dan yang kedua itu pukul 18.00 WIB, " imbuh dia.

Adapun makam Jhemy yang berada di pemakaman umum Desa Trisobo, Kecamatan Boja, dibongkar untuk dilakukan otopsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com