BANYUMAS, KOMPAS.com - Tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL rencananya akan diterjunkan ke lubang lokasi delapan penambang emas terjebak di Banyumas, Jawa Tengah.
Pasalnya, kamera hold milik Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng yang telah diturunkan tidak dapat menjangkau lokasi para penambang.
"Kami ada tiga Kopaska, nanti tambahan dari tim penyelam Basarnas," kata Komandan Pangkalan TNI AL Cilacap Kolonel Laut (P) Bambang Beno di lokasi, Kamis (27/7/2023).
Baca juga: Sejak Selasa Malam, 8 Penambang Emas di Banyumas Terjebak di Lubang Sedalam 60 Meter yang Penuh Air
Namun demikian, kata Beno, pihaknya masih menunggu upaya penyedotan air dari lubang tersebut yang sampai saat ini terus berlangsung. Harapannya, Jumat (28/7/2023), Kopaska dapat diturunkan.
Sebelum penyelaman, kata Bambang, lubang tersebut perlu disterilkan dari pipa-pipa dan kabel-kabel yang ada di dalamnya.
"Obstacle-nya kami naikkan, selang-selang kabel listrik kami naikan semua, baru kami lakukan penyelaman secara fisik," ujar Bambang.
Baca juga: Usaha Penyelamatan 8 Penambang Emas di Banyumas yang Terjebak 17 Jam Lebih di Air Bawah Tanah
Dalam paparan di hadapan keluarga korban, Plt Kepala Dinas ESDM Jateng Boedyo Dharmawan mengatakan, kamera hold hanya dapat menjangkau sampai sumur pertama dengan kedalaman 18,1 meter.
Padahal pada lubang tambang itu terdiri dari beberapa sumur yang berundak-undak.
"Di titik itu sudah ada material sehingga tidsk bisa melanjutkan," kata Boedyo.
Diberitakan sebelumnya, sampai hari ini air terus masuk ke dalam lubang galian. Meski telah disedot nonstop, ketinggian air belum berkurang signifikan.
Para penambang yang terjebak diduga berada di titik terdalam lubang dengan kedalaman duperkirakan 60 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.