Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpotensi Banjir karena Alami Sedimentasi, Sungai Banjir Kanal Barat Semarang Dikeruk dengan Alat Berat

Kompas.com - 21/07/2023, 12:28 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) melakukan pengerukan sedimentasi di aliran Sungai Banjir Kanal Barat wilayah Semarang Indah.

Sedimentasi yang semakin tinggi dinilai dapat memicu persoalan banjir saat musim hujan.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), Pompa Banjir Wilayah Barat Kota Semarang, Choirul Iman mengatakan, pendangkalan di Sungai Banjir Kanal Barat akan dikurangi dengan pengerukan.

Baca juga: Banjir Melanda Sejumlah Wilayah di Kota Jayapura

"Untuk pengerukan di wilayah Semarang Indah, rencananya akan dilaksanakan awal tahun, tapi dikarenakan keterbatasan alat maka agak mundur di bulan Juli 2023," jelas Choirul melalui keterangan resminya, Jumat (21/7/2023).

Dia menjelaskan, pengerukan memang rutin dilakukan untuk mengantisipasi dampak saat musim hujan agar tak terjadi banjir.

"Apalagi wilayah tersebut merupakan tarikan pompa di Tawang Mas, di sistem Banjir Kanal Barat," kata dia.

Untuk pengerukan sedimen sudah dilakukan sejak satu minggu yang lalu. Total, sudah ada 50 dump truk untuk mengeruk sedimentasi di Sungai Banjir Kanal Barat tersebut.

"Ada sekitar 500 meter sepanjang sungai yang akan kami keruk. Tepatnya dari jembatan di Semarang Indah menuju hilir sungai," imbuh dia.

Namun untuk kawasan hilir sungai, normalisasi belum bisa maksimal karena talut di sisi sungai sudah ada yang miring. Hal itu turut mempengaruhi kedalaman sedimentasi yang dikeruk.

Baca juga: Dilanda Banjir dan Longsor, Pemkot Padang Terima Bantuan Rp 250 Juta dan Logistik dari BNPB

"Jadi pengerukan gak bisa dalam, dan harus hati-hati. Kendala lain adalah banyaknya enceng gondok, serta keterbatasan alat," paparnya.

Saat ini alat berat yang digunakan untuk pengeruk di Sungai Banjir Kanal Barat juga digunakan untuk pekerjaan yang lain. Untuk penggunaannya sendiri juga harus bergantian.

"Jika ada keperluan khusus dan mendesak, pengerukan kami stop dulu karena alat dibawa ke sana," ucapannya.

Pemerintah Kota Semarang lakukan pengerukan sedimentasi di Sungai Banjir Kanal Barat

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pengungsi Rohingnya di Aceh: Saat Warga Lokal Dorong Kapal Kami, Anak Saya Meninggal

Pengungsi Rohingnya di Aceh: Saat Warga Lokal Dorong Kapal Kami, Anak Saya Meninggal

Regional
Pasangan Amin Optimistis Raih 60 Persen Suara di Banten, Tangerang Raya Jadi Lumbung Suara

Pasangan Amin Optimistis Raih 60 Persen Suara di Banten, Tangerang Raya Jadi Lumbung Suara

Regional
Sampah Sumbat Sungai Sebabkan 4 Desa di Lombok Timur Dilanda Banjir

Sampah Sumbat Sungai Sebabkan 4 Desa di Lombok Timur Dilanda Banjir

Regional
8.229 Warga di Sikka Tak Punya e-KTP, Pemilih Pemula Terkesan Masa Bodoh

8.229 Warga di Sikka Tak Punya e-KTP, Pemilih Pemula Terkesan Masa Bodoh

Regional
Tinjau Bendungan Mbay, Jokowi Berharap Produksi Beras di Nagekeo Naik 2,5 Kali Lipat

Tinjau Bendungan Mbay, Jokowi Berharap Produksi Beras di Nagekeo Naik 2,5 Kali Lipat

Regional
Siapkan Pembangunan yang Matang, Mas Dhito Susun Ranwal RPJPD Kediri 2025-2045

Siapkan Pembangunan yang Matang, Mas Dhito Susun Ranwal RPJPD Kediri 2025-2045

Regional
Keluh Kesah Warga Nagakeo Minta Jokowi Turunkan Harga Beras

Keluh Kesah Warga Nagakeo Minta Jokowi Turunkan Harga Beras

Regional
5 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi Dibawa ke RSAM Bukittinggi

5 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi Dibawa ke RSAM Bukittinggi

Regional
Propam Tahan Oknum Polisi yang Diduga Cabuli Mahasiswi di Mataram

Propam Tahan Oknum Polisi yang Diduga Cabuli Mahasiswi di Mataram

Regional
Tim SAR Kesulitan Evakuasi 6 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi

Tim SAR Kesulitan Evakuasi 6 Jenazah Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi

Regional
Tiga Bocah SD yang Tenggelam di Purworejo Semua Ditemukan Tewas

Tiga Bocah SD yang Tenggelam di Purworejo Semua Ditemukan Tewas

Regional
Bertambah, 5 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Diidentifikasi

Bertambah, 5 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Telah Diidentifikasi

Regional
Cerita Penari Ja'i Menari bersama Presiden Jokowi: Saya Deg-degan

Cerita Penari Ja'i Menari bersama Presiden Jokowi: Saya Deg-degan

Regional
Rel yang Tertutup Longsor di Banyumas Sudah Bisa Dilalui KA dengan Kecepatan Terbatas

Rel yang Tertutup Longsor di Banyumas Sudah Bisa Dilalui KA dengan Kecepatan Terbatas

Regional
Nuraini Kehilangan Rp 90 Juta Setelah Badannya Ditepuk Perempuan Tak Dikenal di Pasar

Nuraini Kehilangan Rp 90 Juta Setelah Badannya Ditepuk Perempuan Tak Dikenal di Pasar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com