Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Febrianti Kaget Nama Anaknya Hilang di PPDB Jalur Prestasi, Pilih Lapor ke Inspektorat Banten

Kompas.com - 20/07/2023, 21:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Febrianti (42), orangtua siswa AR (16), mendatangi Inspektorat Provinsi Banten pada Kamis (20/7/2023).

Ia datang untuk melaporkan dugaan kejanggalan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru SMA/SMK Banten 2023.

"Saya menemukan kejanggalan di PPDB. Nama anak saya tiba-tiba hilang," kata dia kepada wartawan, Kamis.

Ia mengaku sempat menemukan kejanggalan saat mendaftarkan anaknya di salah satu SMA negeri di Tangerang tahun ajaran 2023-2024.

Baca juga: Tak Diterima PPDB Jalur Prestasi, Atlet Ketapel Asal Tangerang Mengadu ke Inspektorat Banten

Saat itu sang anak, AR mendaftar melalui jalur prestasi non akademik pada 3 Juli 2023.

Menurut Febrianti, anaknya saat mendaftar PPDB melampirkan sertifikat juara 3 Pekan Olahraga Tradisional Daerah (Potrada) tingkat Provinsi Banten.

Saat awal mendaftar, kata Febrianti, anaknya tersebut berada di urutan paling awal. Akan tetapi setelah pengumuman pada tanggal 7 Juli 2023, nama AR tiba-tiba hilang.

Dengan alasan tersebut, Febrianti melapor ke Inspektorat Banten.

Selain itu, Febri juga menduga pada PPDB di SMAN 12 Kota Tangerang juga ada dugaan jual beli kursi dengan cara tidak menayangkan kuota sebenarnya.

Baca juga: 4.791 Calon Siswa Dicoret dari PPDB Jabar, Terbanyak di Kabupaten Bogor, Ini Rinciannya

 

Akibatnya, AR mengalami drop karena prestasi yang diraihnya dengan cucuran keringat untuk membawa nama daerah tidak berarti apa-apa.

"Padahal jalur belakang juga banyak yang tidak tertera di PPDB online ternyata masuk banyak melalui jalur belakang. makanya banyak kuota jalur belakang," tandas dia.

Febrianti mengaku prihatin dengan kondisi anaknya yang tidak lolos PPDB melalui jalur prestasi non akademik tersebut.

"Anak saya drop, kondisi mental nya kasihan. Harapannya sih bisa diterima di sekolah itu," katanya.

Sementara itu, Plt Inspektorat Banten M Tranggono mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut dan akan melakukan klarifikasi pada pihak sekolah.

"Ya ini peran inspektorat bagaimana kami menindaklanjuti dan saya melihat ini bagian dari perhatian pemerintah," kata dia.

"Spesifik yang dilaporkan ini ada dugaan kaitan satu jalur prestasi non akademik katakan lah mereka sudah masukan sudah punya prestasi tau tau hilang. Kita akan verifikasi," sambung dia.

Baca juga: 4.791 Pendaftar PPDB Jabar Dibatalkan, Ridwan Kamil: Semua Harus Ikut Aturan

 

Menurut Tranggono, praktik pungli PPDB menjadi permasalahan yang kerap terjadi setiap tahun. Pada tahun ini, lanjut Tranggono, Pemprov Banten bekerjasama dengan aparat penegak hukum bila ada pelanggaran seperti pungli.

"Kita kerjasama dengan Polda dan Kejaksaan Tinggi. Jika tidak sesuai akan dilakukan sesuai aturan yang berlaku," ujar dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rasyid Ridho | Editor : Michael Hangga Wismabrata), TribunBanten.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com