KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di kantor Bawaslu Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Kamis (20/7/2023) pagi.
Akibat kebakaran tersebut, hampir seluruh bangunan kantor hangus terbakar dan tinggal puing-puing.
Midah, pemilik rumah makan yang berada tepat di samping kantor Bawaslu Palangkaraya mengaku ia sempat mencium aroma kayu terbakar dari arah kantor Bawaslu pada pukul 03.00 WIB.
"Pukul 03.00 WIB itu saya sudah bangun dan memang mencium bau seperti kayu terbakar," kata Midah, Kamis.
Baca juga: Kebakaran di Kantor Bawaslu Palangkaraya, Bangunan Tinggal Puing, Dokumen Jadi Abu
Saat mencium bau terbakar, Midah berpikir ada yang membakar sampah.
"Saya berpikirnya ada yang membakar sampah. Sekira pukul 04.00 WIB ketika saudara saya datang, belum terjadi terjadi kebakaran itu (Kantor Bawaslu Palangkaraya)" ucap Midah.
Selang beberapa saat kemudian, Midah dikejutkan oleh suara ledakan dari arah kantor Bawaslu Palangkaraya.
Dia menyebut suara ledakan itu terdengar sebanyak dua kali.
"Saya pikir suara ledakan itu berasal dari alat berat yang ada di samping kantor Bawaslu," katanya.
Namun, saudara Midah memberitahu ada kobaran api di bagian belakang kantor Bawasalu Palangkaraya.
"Kami langsung panik dan ketakutan lalu berlari ke luar dengan hanya membawa dompet dan handphone. Saking bingungnya saya tidak kepikiran untuk membawa baju dan lain-lain. Saudara saya yang membawakan," ungkap Midah.
Baca juga: Pembunuhan Kakek di Palangkaraya, Pelaku Cemburu Pacar Sesama Jenisnya Dekat dengan Korban
Menurut Midah, api cepat membesar, bahkan hawa panasnya terasa sampai rumahnya.
"Saya panik minta tolong dan saudara saya langsung ke Polresta Palangkaraya dan Posko BPBD Kalteng untuk meminta bantuan," katanya.
Kisah lain diungkapkan Chogang, Komandan Regu Lapangan Damkar Kota Palangkaraya. Dia mengaku Damkar menerima telepon dari satpam Bawaslu Palangkaraya sekira pukul 04.45. WIB.
Damkar pun langsung bergerak cepat dengan mengirim personel dan armadanya.
Namun, di lokasi mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan air. Imbasnya, armada pemadam harus bolak-bolik mengambil air di Mako Damkar Palangkaraya.
"Kita memang memiliki stok air di dalam mobil namun selalu kehabisan," ujarnya.
Baca juga: Jadi DPO Kejari, Kepala Desa di Palangkaraya Ditemukan Dalam Kamar Terkunci, Ada Obat-obatan di TKP
Chogang mengungkapkan, setidaknya lima tangki air terpakai untuk memadamkan api yang membakar kantor Bawaslu Palangkaraya.
"Saat api sudah mulai mengecil kita bolak balik mengambil air. Kita tidak berani meninggalkan lokasi sebelum api benar-benar sudah tidak ada," kata dia.
Chogang juga mengungkapkan saat armada tiba di lokasi, aliran listrik belum dimatikan. Hal itu membuat personel Damkar tidak berani langsung menyemprokan air.
"Setelah aliran listrik dimatikan, kami baru melakukan pemadaman. Kalau belum (dimatikan) berbahaya," tegasnya.
Saat itu, api juga sudah membakar bagian belakang dan depan kantor Bawaslu.
Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Midah Langsung Lari Bawa Dompet dan HP Saja Lihat Api di Bawaslu Palangkaraya, Dengar 2 Suara Ledakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.