Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pabrik Gula Gondang Winangoen yang Menyimpan Jejak Produksi Gula di Klaten

Kompas.com - 17/07/2023, 23:12 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Pengendara yang tengah melewati jalan Jogja-Solo pasti akrab dengan penanda cerobong asap dari Pabrik Gula Gondang Winangoen yang terlihat dari kejauhan.

Lokasi Pabrik Gula Gondang Winangoen (PG Gondang Winangoen) berada di pinggir jalan raya Jogja-Solo, tepatnya masuk ke dalam wilayah Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: Mengapa di Jawa Banyak Pabrik Gula?

Pabrik gula yang sudah tidak aktif sejak 2017 ini sekarang masih dimanfaatkan menjadi kawasan agrowisata berbasis edukasi dan rekreasi.

Bahkan pada waktu tertentu seperti pada arus mudik lebaran, tempat ini sering kali dijadikan rest area para pengguna jalan yang ingin beristirahat di tengah perjalanan.

Di balik itu, Pabrik Gula Gondang Winangoen ternyata menyimpan sejarah kejayaan gula di wilayah Klaten.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Pabrik Gula Madukismo, dari Sejarah hingga Tradisi Manten Tebu

Sejarah Pabrik Gula Gondang Winangoen

Dilansir dari laman Kemendikbud, Pabrik Gula Gondang Winangoen didirikan pada tahun 1860, saat indonesia masih berada di bawah jajahan Belanda.

Pabrik gula ini adalah salah satu industri gula di bawah Perusahaan Klattensche Cultuur Maatschappij, anak perusahaan swasta dari Den Haag, Belanda yang bergerak di bidang industri dan eksploitasi budidaya tanaman export.

Baca juga: Polemik Pengiriman Lokomotif Pabrik Gula Berumur 100 Tahun ke Belanda untuk Direstorasi

Area perkebunan yang dikuasai meliputi perkebunan tebu yang berada di desa di dekatnya dan area emplasement Pabrik Gula Gondang Winangoen yang lokasinya tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Srowot, Klaten.

Pada tahun 1927, perusahaan ini juga mengoperasikan 8 pabrik gula terkemuka di Jawa, diantaranya adalah Sugar Estate Poendoeng di Yogyakarta, Sugar Estate Gondang Winangoen di Surakarta, Sugar Estates Delanggoe di Surakarta, Sugar Estate Mojo Sragen di Surakarta, Sugar Estate Kedung Banteng di Surakarta, dan Sugar Estates Tanjong Modjo di Kudus.

Masa kejayaan Pabrik Gula Gondang Winangoen membawa penghidupan yang baik bagi pekerjanya dengan gaji dan fasilitas yang memadai. Petani tebu juga mendapatkan penghasilan yang baik dari hasil penjualan tebu yang dipasok ke pabrik gula.

Terlebih pada pertengahan abad ke 18, Jawa disebut menjadi salah satu pemasok gula terbesar di dunia.

Dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi pekerja, kompleks pabrik gula ini juga dilengkapi dengan berbagai komponen bangunan pendukung.

Tak hanya bangunan pabrik, terdapat garasi, kantor pabrik, rumah administratur dan pimpinan pabrik, perumahan pegawai, gedung societet, tempat penimbunan ampas gilingan, timbangan tebu, bengkel angkutan, balai kesehatan, sarana ibadah, hingga sekolah.

Fasilitas transportasi juga dibangun lengkap, dari rel, lori, lokomotif, dan bengkel untuk memperbaiki fasilitas angkutan yang rusak sehingga tidak menghambat aktivitas pabrik yang sedang berlangsung.

Bahkan setelah Pabrik Gula Gondang Winangoen berhasil dinasionalisasikan pada tanggal 28 Desember 1957, hasil yang manis itu masih dirasakan pada masa kemerdekaan sampai tahun 1970-an.

Bagian dalam Pabrik Gula Gondang Baru atau dahulu bernama Pabrik Gula Gondang Winangoen.visitjawatengah.jatengprov.go.id Bagian dalam Pabrik Gula Gondang Baru atau dahulu bernama Pabrik Gula Gondang Winangoen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Regional
Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Regional
Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Regional
Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Regional
Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Regional
Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Regional
Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Regional
Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com