Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Badan Pangan Nasional Minta Pabrik Gula Beli Gula Kristal Petani di Harga Rp 11.500 per Kg

Kompas.com - 28/05/2022, 09:42 WIB
Imron Hakiki,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi berkunjung ke Kabupaten Malang, Jumat (27/05/2022).

Arief mengunjungi Pabrik Gula (PG) Rajawali 1 yang ada di Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang Jawa Timur, sekaligus kediaman Ketua Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) Krebet, Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili.

Dalam kesempatan itu, Arief meminta kepada PG Rajawali 1, yang membawahi Pabrik Gula unit Krebet dan Rejo Agung, Madiun agar membeli gula kristal putih petani seharga Rp 11.500 per kilogram.

Hal ini untuk menjaga kestabilan harga gula lokal, juga turut mendukung ketahanan pangan dan sektor energi nasional.

Baca juga: Protes Kerusakan Jalan dari Warga Mulai Mereda, Pabrik Gula di Blitar Targetkan 1,1 Juta Ton Pasokan Tebu

"Kalau lelangnya Rp 12 ribu, ya dibeli Rp 12 ribu. Kenapa demikian? Karena produksi itu pasti ikut dengan kesejahteraan petani," ungkapnya saat ditemui, Jum'at (27/9/2022).

Sementara harga gula kristal putih di tingkat hilir, Arief juga mengaku telah memberi ruang seharga Rp 13.500, dari sebelumnya Rp 12.500.

"Jadi bukan hanya harga di hulunya saja yang dijaga agar inflasinya bagus. Tapi hilirnya juga harus diperhatikan," ujarnya

"Sehingga nantinya dapat tercipta sinergi antara harga di tingkat petani dan pabrik gula," imbuhnya.

Hal itu, menurut Arif tidak hanya berlaku di komoditas gula/tebu. Tapi juga produk-produk yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri.

"Seperti harga telur, gabah kering panen (GKP), daging ayam, dan jagung," jelasnya.

Apabila sinergi harga itu bisa berjalan. Maka ke depan, Indonesia sudah bisa tidak import kebutuhan pangan.

"Kami bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir menargetkan pada tahun 2024 nanti, Negara Indonesia sudah bisa mencukupi kebutuhan pangan nasional tanpa import. Jadi nanti hulu dan hilirnya dapat," katanya.

Saat ini, Arief tengah melakukan penguatan stok 9 produk jenis pangan yang menjadi tugas dan fungsinya. Yakni beras, jagung, gula konsumsi, bawang, telur, daging ruminansia, daging unggas, dan cabai.

"Kita akan lihat betul berapa neracanya. Berapa kebutuhannya dan berapa produksinya. Ini perlu kita konfirmasi pada Kementerian Pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS), 514 kabupaten/kota, dan 13 provinsi. Baru kekurangan kita berapa," jelasnya.

Sementara ini, penguatan stok pangan negara Indonesia hari ini, menurut Arief hanya Bulog. Dalam waktu dekat, Arief akan mencoba mengkolaborasikan BUMN pangan seperti Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia memiliki stok pangan yang tidak mati. Tapi terus bergerak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com