Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantang Hidup dengan Membuat Pawon yang Diambil dari Dalam Goa di Blora

Kompas.com - 17/07/2023, 09:20 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Di tengah gempuran penggunaan kompor listrik ataupun kompor gas sebagai kebutuhan dapur, tidak menyurutkan para perajin pawon di Kabupaten Blora, Jawa Tengah untuk terus memproduksi tungku tradisional tersebut.

Pekerjaan yang hampir dilakukannya setiap hari itu cukup terbilang mengerikan, karena mereka harus bertaruh nyawa untuk mengambil sebalok batu padas dari dalam goa.

Biasanya para perajin pawon memulai aktivitasnya sekitar pukul 08.00 pagi sampai jam 12.00 siang.

Baca juga: Geliat Perajin Dompet di Lebak, Pasok Produk ke Mangga Dua

Selanjutnya, mereka beristirahat untuk kemudian sekitar jam 14.00 siang memulai lagi melanjutkan pekerjaan dengan memoles pawon agar lebih rapi dan menarik.

Untuk mengambil bongkahan batu dari dalam goa, peralatan yang digunakan yaitu gergaji, kapak dan lampu senter.

Dalam mengambil batu tersebut, satu goa biasanya dikerjakan secara berkelompok antara 3 sampai 7 orang.

Salah seorang perajin pawon, Jasmin (62) mengatakan dirinya sudah menggeluti pekerjaan tersebut selama puluhan tahun.

"Sehari bisa mengambil 3 pawon," kata dia saat ditemui Kompas.com di lokasi, tepatnya Dusun Ningalan, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Sabtu (15/7/2023).

Selama mengambil batu-batuan tersebut, dirinya merasa tidak ada kesulitan yang berarti.

Baca juga: Kasus Air Sungai Berwarna Merah, 6 Perajin Batik di Pamekasan Diperiksa Polisi

Padahal, bagi yang belum terbiasa melakukannya akan merasakan suasana pengap, gelap dan menakutkan.

Namun, bagi Jasmin kepala terbentur langit-langit goa merupakan hal yang biasa bagi para perajin pawon itu.

"Tiang teng guwo iku mboten gadah susah, susah niku mboten saget merdamel, pokoke nek mlebet guwo kudu gembira, kepala kejedot guwo itu sampun biasa (orang di dalam goa itu tidak punya rasa susah. Susah itu kalau tidak bisa bekerja, pokoknya kalau masuk ke dalam goa harus gembira. Kepala kejedot langit-langit goa itu sudah biasa)," ujar dia.

Untuk mengurangi rasa takut ataupun sepi ketika mengambil batu di dalam goa, para perajin biasanya bernyanyi sesuka hati.

Padahal balok batu yang diambilnya itu beratnya sekitar 70-an kilogram, untuk selanjutnya dibawa ke luar dari dalam goa.

Sejumlah pawon yang sudah tersusun rapi dan menarik siap untuk dijual saat berada di lokasi sekitar goa di Dusun Ningalan, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (15/7/2023)KOMPAS.COM/ARIA RUSTA YULI PRADANA Sejumlah pawon yang sudah tersusun rapi dan menarik siap untuk dijual saat berada di lokasi sekitar goa di Dusun Ningalan, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (15/7/2023)

Makanya, Jasmin mengatakan seseorang yang ingin mengambil batu tersebut harus mempunyai hati yang senang juga gembira.

Baca juga: Saat Perajin Wajik Kletik di Magetan Mendapat Akses Internet Gratis...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com