Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Abdul, 50 Tahun Bertahan Jadi Buruh Penderes Karet di Rokan Hulu

Kompas.com - 17/07/2023, 06:33 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Desa Suka Maju, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau, sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani karet.

Salah satunya adalah Abdul Jalil yang merupakan seorang buruh penderes karet.

Usia Abdul sudah tidak muda lagi, yaitu 72 tahun.

Namun, dia masih bertahan menjadi buruh penderes karet demi menghidupi keluarganya.

Baca juga: Kekurangan Bahan Baku, 8 Pabrik Karet di Sumsel Tutup

Abdul memiliki seorang istri bernama Ida (50) dan dikaruniai 6 orang anak.

Mereka tinggal di sebuah rumah semi permanen berukuran 16×8 meter.

Saat ditemui pada Minggu (16/7/2023) pukul 17.30 WIB, Abdul membawa bongkahan karet dengan menggunakan sepeda motor untuk dijual kepada taukenya.

Dia membawa karet dengan menempuh jarak sekitar satu kilometer dari kebun ke tempat penjualan.

Setelah ditimbang, karet yang dihasilkan Abdul dalam sepekan seberat 80 kilogram.

Namun, hasil penjualan karet itu bukan untuk dia semuanya. Melainkan dibagi dua dengan pemilik kebun.

"Saya menderes karet orang, jadi hasilnya ya dibagi dua sama pemilik kebun," ujar Abdul saat ditemui Kompas.com, Minggu petang.

Baca juga: Petani Karet Beralih Profesi, 4 Pabrik Kurangi Karyawan dan 1 Tutup

Getah karet yang dijual Abdul hanya dihargai Rp 7.000 per kilogram. Bila dikalikan 80 kilogram, hasilnya Rp 560.000.

Abdul bercerita, biasanya menderes karet sekali dalam dua hari, bila cuaca baik.

Menurutnya, menyadap karet sekali dua hari getahnya lebih banyak ketimbang dideres setiap hari.

"Saya menderes sekali dua hari, karena getahnya lebih banyak. Kalau panen sekali seminggu," ujar Abdul.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Larangan Investigasi di RUU Penyiaran, AJI Semarang: Berarti Ada Kasus yang Ditutupi

Soal Larangan Investigasi di RUU Penyiaran, AJI Semarang: Berarti Ada Kasus yang Ditutupi

Regional
Gara-gara Ditabrak Saat Bawa Istri Hamil, Oknum TNI Tendang Kepala Warga di Deli Serdang

Gara-gara Ditabrak Saat Bawa Istri Hamil, Oknum TNI Tendang Kepala Warga di Deli Serdang

Regional
Pj Nana Dorong Pengentasan Kemiskinan di Jateng, Tertinggi Kebumen

Pj Nana Dorong Pengentasan Kemiskinan di Jateng, Tertinggi Kebumen

Regional
Update Kasus Penambangan Liar Lahan Transmigrasi SP 5 Sebakis, 2 Tersangka Ditahan

Update Kasus Penambangan Liar Lahan Transmigrasi SP 5 Sebakis, 2 Tersangka Ditahan

Regional
Jokowi Disambut Hangat Pj Gubernur dan Warga Sumsel, Ini Agenda Kunkernya

Jokowi Disambut Hangat Pj Gubernur dan Warga Sumsel, Ini Agenda Kunkernya

Regional
Rampungkan Pemeriksaan LKPD 2023, BPK Beri Opini WTP Ke-13 untuk Pemprov Riau

Rampungkan Pemeriksaan LKPD 2023, BPK Beri Opini WTP Ke-13 untuk Pemprov Riau

Kilas Daerah
Rembug Pembangunan Jateng, Pj Gubernur Nana Minta Pemda Fokus Entaskan Kemiskinan

Rembug Pembangunan Jateng, Pj Gubernur Nana Minta Pemda Fokus Entaskan Kemiskinan

Regional
Kejari Palembang Terima Tahap II Kasus Bobol ATM oleh WNA Rusia

Kejari Palembang Terima Tahap II Kasus Bobol ATM oleh WNA Rusia

Regional
Menko Polhukam Sebut Ada 6 Wilayah Rawan Gangguan KKB di Papua Saat Pilkada

Menko Polhukam Sebut Ada 6 Wilayah Rawan Gangguan KKB di Papua Saat Pilkada

Regional
Atasi Persoalan Sampah, Pemkab Banyuwangi Jalin Kerja Sama dengan PT SBI

Atasi Persoalan Sampah, Pemkab Banyuwangi Jalin Kerja Sama dengan PT SBI

Regional
Hanyut di Sungai Kodil Purworejo, Remaja 15 Tahun Ditemukan Tewas

Hanyut di Sungai Kodil Purworejo, Remaja 15 Tahun Ditemukan Tewas

Regional
Buruh dan Pengusaha di Sukabumi Sepakat Menolak Tapera

Buruh dan Pengusaha di Sukabumi Sepakat Menolak Tapera

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
BKSDA Bentuk Tim Khusus Tangkap Buaya di Mukomuko

BKSDA Bentuk Tim Khusus Tangkap Buaya di Mukomuko

Regional
Masa Jabatan 465 Kades di Purworejo Resmi Bertambah 2 Tahun

Masa Jabatan 465 Kades di Purworejo Resmi Bertambah 2 Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com