Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Dugaan Penyalahgunaan DD, Warga di Sikka Segel Kantor Desa

Kompas.com - 14/07/2023, 19:06 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Warga Desa Tanaduen, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyegel kantor desa setempat, Jumat (14/7/2023).

Aksi ini dilakukan warga setelah mendatangi kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) dan Inspektorat Kabupaten Sikka untuk mempertanyakan perkembangan penanganan kasus dugaan penyalahgunaan dana desa (DD) senilai Rp 360 juta pada 2022.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris DPMD Sikka, Kandidus Latan menjelaskan, DPMD sudah mengambil keterangan para pihak yang diduga terlibat penyalahgunaan dana desa tersebut.

"Kami sudah panggil dan ambil keterangan. Dan kita juga ambil dokumen untuk mengkaji keterangan yang mereka berikan, dan ada indikasi penyalahgunaan dana desa,” ujarnya.

Baca juga: Sikka KLB Rabies, Ini yang Harus Dilakukan Setelah Digigit HPR

Hal senada disampaikan Pembantu Inspektur Bagian Penindakan dan Investigasi Inspektorat Sikka, Bari Fernandes. Bari mengaku sudah melakukan pemeriksaan dan membuat laporan hasil pemeriksaan terkait kasus tersebut.

"Pada prinsipnya seluruh permasalahan di Desa Tanaduen kami sudah menyelesaikan. LHP sudah kami serahkan kepada pihak kepolisian. Senin, kami akan serahkan LHP kepada kepala desa dengan BPBD," katanya.

Baca juga: Suspek Rabies, Bocah 6 Tahun di Sikka Meninggal dalam Perawatan di RS

Selepas dari Dinas PMD dan Inspektorat, warga kembali ke desa dan menyegel kantor desa.

Tokoh masyarakat Tanaduen, Amandus Ratason mengatakan, aksi tersebut sebagai ungkapan kekecewaan warga terhadap kepala desa yang terkesan membiarkan persoalan penyalahgunaan dana desa. Apalagi, kasus tersebut melibatkan oknum aparat desa.

Amandus menuturkan, warga telah mengusulkan agar oknum itu diberhentikan dari aparat desa. Bahkan, usulan tersebut telah disepakati melalui rapat dengar pendapat tingkat desa.

Namun, dalam perjalanan oknum tersebut kembali bekerja sebagai aparat desa.

"Itu artinya pemerintah desa tidak menghargai suara rakyat suara konstitusi. Harusnya pemerintah desa berani mengeluarkan surat pemberhentian terhadap oknum yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan dana desa," katanya.

Amandus melanjutkan, sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah desa, warga melakukan aksi penyegelan kantor.

Kepala Desa Tanaduen Yoseph Konradus enggan memberikan komentar terkait penyegelan tersebut.

"Saya tidak mau diwawancara,” ujar Yoseph kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aliran Listrik Aceh dan Sumbagsel Akan Kembali Padam Malam Nanti

Aliran Listrik Aceh dan Sumbagsel Akan Kembali Padam Malam Nanti

Regional
Pemkab Natuna Alokasikan Dana Rp 455 Juta untuk Program RTLH

Pemkab Natuna Alokasikan Dana Rp 455 Juta untuk Program RTLH

Regional
Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 786,2 Juta, Kades di Magelang Dinonaktifkan

Korupsi Dana Perbaikan Jalan Rp 786,2 Juta, Kades di Magelang Dinonaktifkan

Regional
Nasdem Usung Istri Mantan Bupati di Pilkada Kebumen

Nasdem Usung Istri Mantan Bupati di Pilkada Kebumen

Regional
Bupati Halmahera Utara dan Mahasiswa Saling Lapor ke Polisi Buntut Pembubaran Demonstrasi dengan Parang

Bupati Halmahera Utara dan Mahasiswa Saling Lapor ke Polisi Buntut Pembubaran Demonstrasi dengan Parang

Regional
3 Penyelundup Pengungsi Rohingya ke Aceh Divonis 8 dan 6 Tahun Penjara

3 Penyelundup Pengungsi Rohingya ke Aceh Divonis 8 dan 6 Tahun Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Pria di Probolinggo Bacok Tetangganya hingga Tewas, Diduga Kesal Dituduh Mencuri Pisang

Pria di Probolinggo Bacok Tetangganya hingga Tewas, Diduga Kesal Dituduh Mencuri Pisang

Regional
Kenalan dari Medsos, Gadis di Banjarmasin Dibawa Kabur dan Dicabuli

Kenalan dari Medsos, Gadis di Banjarmasin Dibawa Kabur dan Dicabuli

Regional
Modus Baru Penipu, Mengaku Perwira Polisi dan Kirim Surat Panggilan lewat WhatsApp

Modus Baru Penipu, Mengaku Perwira Polisi dan Kirim Surat Panggilan lewat WhatsApp

Regional
Kontak Tembak TNI dan OPM Pimpinan Kalenak Murib di Puncak

Kontak Tembak TNI dan OPM Pimpinan Kalenak Murib di Puncak

Regional
Pikap Ditabrak Kereta Joglosemarkerto di Kendal hingga Ringsek, 4 Penumpang Selamat

Pikap Ditabrak Kereta Joglosemarkerto di Kendal hingga Ringsek, 4 Penumpang Selamat

Regional
Berkas Lengkap, 6 Tersangka Joki CPNS Diserahkan ke Kejaksaan

Berkas Lengkap, 6 Tersangka Joki CPNS Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Pria di Manggarai Timur Tewas Ditusuk, Sempat Cekcok di Pesta Pernikahan Warga

Pria di Manggarai Timur Tewas Ditusuk, Sempat Cekcok di Pesta Pernikahan Warga

Regional
PLN Jambi Tunggu Arahan 'Pusat' soal Kompensasi untuk Pelanggan

PLN Jambi Tunggu Arahan "Pusat" soal Kompensasi untuk Pelanggan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com