KOMPAS.com - SMK Negeri 1 Sale Rembang membangun tempat ibadah menggunakan dana pungutan infak dari wali murid Rp 130 juta.
Dana tersebut diminta dikembalikan, namun, saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng masih mengkaji pengembalian dana lantaran pungutan dilakukan pada 2022 lalu.
Sementara itu, Widodo, mantan kepala sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sale, Rembang, Jawa Tengah, melontarkan "curhatannya" usai dicopot Gubernur Ganjar Pranowo. Pembebastugasan Widodo buntut ucapan viral salah satu murid, yang menyebut ada pungutan berkedok infak untuk pembangunan mushala.
Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Kamis (13/7/2023):
Baca juga: Disdikbud Jateng: Apakah Orangtua Ridho, karena Uang yang Dibayar Sudah Jadi Tempat Ibadah
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, dana tersebut akan ia minta ke Kepala SMKN 1 Sale untuk dikembalikan ke wali murid.
“Kita masih mengkaji terlebih dahulu karena uang tersebut tahun 2022. Dan kemarin saat Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 3 datang ke lokasi, sudah jadi masjid, mushala, di sekolah,” tutur Kepala Disdikbud Jawa Tengah Uswatun Hasanah, saat ditemui di kantornya, pada Rabu (12/7/2023) sore.
Dia mengatakan, apabila terdapat sisa dana pembangunan mushala, maka uang wajib dikembalikan kepada wali murid yang dimintai infak. Namun, bila mushala sudah terbangun, maka pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu bersama komite.
"Apakah orangtua siswa ridho, karena sudah jadi tempat ibadah ya, soalnya uang yang sudah dibayarkan sudah jadi bentuk fisik. Sementara Kepsek ini di-nonjob-kan agak lama karna peristiwa sudah tahun lalu, pendalamannya harus lebih lanjut,” terang dia.
Dari total uang yang diterima sekitar Rp 130 juta pada kenaikan kelas tahun lalu 2022, kini mushala telah dibangun dengan persentase 40 persen.
Setelah kasus ini mencuat, jabatannya sebagai Kepala SMKN 1 Sale diisi Pelaksana Harian (Plh) dari Kepala SMKN 1 Rembang.
Adapun jabatan lainnya, di mana dia merupakan Plt Kepala SMKN 2 Rembang, juga dicopot dan untuk sementara diisi Kepala SMKN 1 Sedan.
Widodo mengomentari pernyataan Ganjar, bahwa uang Rp 130 juta yang dikumpulkan dari para murid untuk membangun mushala supaya dikembalikan.
Dirinya berujar sudah berkoordinasi baik dengan para wali murid maupun komite sekolah.
"Itu sebagian dari wali murid itu sudah ikhlas, kalau disuruh mengembalikan. Mereka tidak mau menerima. 'kalau dikembalikan ya saya tolak' wali murid bilange seperti itu," ucap dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/7/2023).
Dia mengeklaim mendapatkan respons positif dari para tokoh masyarakat, terkait inisiatif membangun mushala menggunakan dana iuran itu.