Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kondisi Pasca-banjir Lumajang, 2 Kecamatan Terisolir dan Sebanyak 516 Orang mengungsi

Kompas.com - 08/07/2023, 14:28 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Banjir lahar hujan Gunung Semeru mengakibatkan dua kecamatan di Kabupaten Lumajang terisolir, Jumat (7/7/2023).

Warga yang berada di dua kecamatan yakni Pronojiwo dan Tempursari tidak bisa pergi kemana-mana, karena jalan ke arah Kabupaten Lumajang maupun Malang tertutup material longsor.

Beruntung, hari ini pada Sabtu (8/7/2023), jalan perbukitan piket nol yang tertutupi material longsor sudah mulai dibersihkan.

Dua alat berat dan satu unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membersihkan material longsor berupa tanah dan lumpur yang menutup jalan.

Sedangkan, jalan menuju Kabupaten Malang juga tidak bisa dilalui karena jembatan di perbatasan kedua kabupaten tersebut putus setelah diterjang banjir lahar.

Baca juga: Dampak Banjir Lahar Semeru, 2 Kecamatan di Lumajang Terisolir karena Longsor

Diketahui, jalur perbukitan Piket Nol mengalami longsor di kilometer 59 dengan ketebalan tiga meter.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pembersihan jalur Piket Nol menjadi prioritas agar akses ke Kecamatan Pronojiwo segera bisa dilalui.

"Cuaca sudah mulai mendukung tadi begitu hujan reda langsung kita kerahkan petugas untuk melakukan pembersihan jalur Piket Nol," kata Thoriq di Jembatan Gladak Perak.

Selain mempercepat penanganan bencana dan distribusi logistik akibat banjir lahar di Kecamatan Pronojiwo, kata Thoriq, dibukanya jalur Piket Nol juga untuk mengurai kepadatan lalu lintas.

Pasalnya, ada banyak kendaraan angkutan barang yang hendak ke Malang terjebak akibat jembatan Kali Glidik di perbatasan Lumajang - Malang putus.

"Jadi nanti truk-truk yang sekarang ada di Pronojiwo dan dari malam kemarin bermalam kita minta untuk putar balik dan lewat Probolinggo," tambahnya.

Pengungsi banjir sebanyak 516 jiwa

Baca juga: Longsor di Jembatan Gladak Perak Lumajang Mulai Dibersihkan, Ditarget Selesai Hari Ini

Jumlah pengungsi akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meningkat jadi 516 jiwa. Jumlah itu terbagi di 12 titik pengungsian.

Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, jumlah pengungsi paling banyak ada di Desa Pasrujambe yakni 97 jiwa.

Rinciannya, Balai Desa Tumpeng 90 jiwa, Balai Desa Jarit 82 jiwa, Balai Desa Penanggal 20 jiwa, Balai Desa Besuk 13 jiwa, Desa Sumberwuluh 18 jiwa, Ponpes Nurus Salam 22 jiwa.

Rumah warga di Patung Salak 40 jiwa, rumah komunitas 45 jiwa, Pronojiwo 64 jiwa, Tempursari 5 jiwa, dan Pasrujambe 97 jiwa.

Baca juga: Banjir Lumajang, 424 Warga Mengungsi di 12 Titik, Diprediksi Terus Bertambah

"Jumlah pengungsi kita sampai tadi malam ada 516 orang, terbagi di 12 titik. Paling banyak di Pasrujambe," kata Patria di Lumajang.

Patria menjelaskan, meningkatnya jumlah pengungsi lantaran hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah di lereng Gunung Semeru hingga malam hari.

Hal ini membuat warga khawatir banjir akan menerjang pemukiman saat mereka beristirahat.

"Hujan semalam tidak berhenti membuat warga memutuskan untuk mengungsi," tambahnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontibutor Lumajang, Jawa Timur, Miftahul Huda | Editor : Gloria Setyvani Putri, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com