Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Suami Jual Istri di Solo, Khilaf Terdesak Kebutuhan Ekonomi, Tarif Tergantung Jarak Tempuh

Kompas.com - 07/07/2023, 15:55 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Suami asal Gunungkidul, menjual istri untuk berhubungan badan di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), dengan tarif ratusan ribu.

Suami berinisial YF (30) dan istri berinisial PP (28), itu telah menikah dan mempunyai anak berusia 4 tahun.

Dalam kesehariannya, YF mengaku bekerja sebagai tukang bengkel sedangkan sang istri sebagai pelayan rumah makan.

"Kurang lebih 10 kali, tawarkan ini melalui medsos (media sosial). Transaksi melalui cas dan transfer. Yang menyiapkan dan menentukan tempat, pelanggan," kata YF, dalam pengakuannya.

Baca juga: Suami Jual Istri di Solo, Setahun 10 Kali, Pelaku Ikut Saksikan dalam Kamar Hotel

Selama satu tahun itu, pelaku memasang tarif mulai dari Rp 600.000 hingga Rp 1 Juta.

Sedangkan, saat ditangkap di Kota Solo, ia menjual istrinya seharga Rp 1,2 juta.

"Sembilan kali di Yogyakarta, satu kali di Solo. Tarif berbeda-beda. Tergantung, jarak tempuh," ujar dia.

Setelah melakukan aksinya, pelaku mengaku khilaf dan terdesak kebutuhan ekonomi.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim), Agus Sunandar, mengatakan, saat beraksi, pelaku berada di dalam kamar hotel dan menyaksikan istrinya berhubungan badan dengan orang lain.

Layanan seks ini ditawarkan pelaku melalui media sosial.

"Jadi, bukan sebatas mengantar. Tadi, pelaku berada di dalam kamar hotel," kata Agus.

Baca juga: Gelar Nobar Persis Solo Vs PSS Sleman di Depan Balai Kota Solo, Gibran: Jangan Ada Sampah dan Flare

Agus menyebut, pelaku juga kadang ikut dalam aktivitas seksual menyimpang tersebut bersama istri dan pelanggannya.

Pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, dengan ancaman 12-15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com