BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024, kejahatan digital berpotensi marak terjadi.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen M. Fadil Imran menjelaskan, Polri sudah melakukan antisipasi dengan menyiapkan personel untuk bekerja mengawasi kejahatan siber.
"Tentunya (kejahatan siber) sudah diantisipasi. Segala kemungkinan yang terjadi, sudah diantisipasi, disimulasi, diajarkan, dilatihkan, mudah-mudahan kita doakan semoga semuanya bisa berjalan dengan lancar," ujar Fadil usai menghadiri Seminar Sekolah Sespimma Angkatan 69 tahun 2023 di Sespim Lemdiklat Polri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Cegah Kejahatan Siber, BSSN Tingkatkan SDM Lewat Kerja Sama dengan Korea
Menurutnya, disrupsi digital dengan perkembangan teknologi saat ini membawa masyarakat pada perubahan gaya hidup yang cepat dan kompleksitas yang tinggi.
"Pasti sudah paham bahwa sekarang kita memasuki era yang begitu penuh dengan ketidakpastian. Penuh dengan perubahan yang cepat dan kompleks. Serta jika kita mengamatinya, semua itu penuh dengan ambiguitas, penuh ketidakjelasan," paparnya.
Baca juga: Potensi Serangan Siber di KTT G20, Panglima TNI: Harus Saya Akui Memang Ada
Perubahan kondisi secara besar-besaran karena dorongan pesatnya teknologi informasi atau teknologi digital ini tak luput dibarengi dengan praktik-praktik kejahatan yang beragam pula.
Maka menurut Fadil, polisi perlu menempatkan diri di dunia digital demi menciptakan keamanan dan ketertiban bermasyarakat di dunia maya.
"Karena stabilitas keamanan menjadi syarat utama keberlanjutan pembangunan, agar ekonomi tumbuh kemudian kita bisa bergerak dalam ruang demokrasi meski penuh lika-liku," kata Fadil.
Sejauh ini, Polri sudah berhasil melakukan penanganan kejahatan siber dengan mengerahkan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber), Densus, serta membangun kolaborasi kerja sama dengan berbagai pihak yang berkompeten di sektor digital.
"Di samping pencegahan, penegakan hukumnya juga maksimal. Mudah mudahan dengan transformasi kepolisian yang dicanangkan oleh Kapolri di bidang operasional untuk menjaga masyarakat bisa lebih dioptimalkan," jelas Fadil.
Sementara itu, Kasenat Sespimma Angkatan 69, AKP Aep Saepulloh menjelaskan, pada seminar ini pihaknya ingin menekankan pentingnya empat kompetensi yaitu kepemimpinan, kemampuan bahasa, literasi IT, dan kemampuan menulis dalam era society 5.0.
"Semoga apa yang kita terima hari ini menjadi bekal dan menjadi landasan mengambil tindakan dalam melayani masyarakat," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.