Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acara Sedekah Bumi di Blora Digelar secara Unik, "Jambean" Pakai Gedebok Rebut Berbagai Hadiah

Kompas.com - 30/06/2023, 18:06 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Apabila biasanya lomba panjat pinang digunakan untuk memperingati hari tujuh belasan, kali ini lomba tersebut diadakan untuk memperingati acara sedekah bumi.

Sedekah bumi, atau warga masyarakat Blora menyebutnya dengan 'Gas Deso', merupakan acara tahunan yang digelar sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat dari sang pencipta karena masih diberikan kepada masyarakat dengan hidup berkecukupan.

Banyak kegiatan yang diadakan dalam mengadakan acara Gas Deso. Seperti arak-arakan barongan, tayub, ketoprak, wayang, hingga panjat pinang atau yang biasa disebut dengan jambean.

Baca juga: Dongkrak Pariwisata, Warga Songgokerto Kota Batu Gelar Kirab Tumpeng dan Sedekah Bumi

Jambean sendiri lazimnya menggunakan pohon bambu yang bagian atasnya diberi berbagai macam hadiah yang dibuat melingkar.

Namun, jambean yang diadakan di Dukuh Gulingan, Desa Tempurejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah berbeda dari biasanya.

Mereka menggunakan batang pohon pisang atau gedebok yang dilumuri oli untuk kemudian dipanjat sekelompok orang dengan hadiah berada di pucuknya.

Untuk bisa mendapatkan hadiah tersebut, mereka harus berlomba-lomba memanjat gedebok setinggi 5 meter itu.

"Hari ini acara sedekah bumi dengan jambean pisang, mungkin hanya di daerah ini yang ada, pisang digantung terbalik dikasih oli," ucap Ketua Panitia, Didik Susanto di lokasi, Jumat (30/6/2023).

Dalam lomba tersebut, sebanyak 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 orang dewasa memperebutkan berbagai macam hadiah, seperti sepeda lipat, pakaian, peralatan sekolah, peralatan rumah tangga, hingga uang tunai.

Baca juga: Sejarah Singkat Sedekah Bumi

"Hadiah utamanya 2 buah sepeda lipat, ada uang tunai," kata dia.

Menurutnya, lomba jambean menggunakan gedebok sudah pernah dilakukan beberapa tahun yang lalu.

Tapi karena adanya Covid-19, maka kegiatan tersebut sempat berhenti beberapa tahun.

"Dulu sudah pernah dan sempat vakum selama 4 tahun, terus kami dari para pemuda dikumpulkan kembali untuk melestarikan kembali jambean pisang yang sudah lama jadi ikon desa kita," terang dia.

Baca juga: Melihat Sedekah Bumi di Candi Peninggalan Mpu Sindok

Dengan adanya lomba jambean gedebok tersebut, tentu saja menjadi magnet bagi masyarakat untuk berbondong-bondong melihat acara itu.

Selain itu, beberapa pedagang juga menjual dagangannya di sekitar lokasi, dan tentu saja ada dampak ekonomi yang didapatkannya.

"Tujuannya untuk menghibur masyarakat, untuk meramaikan sedekah bumi di desa kami," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com