Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

515 Warga Kabupaten TTS Digigit Anjing, 3 Orang Meninggal akibat Rabies

Kompas.com - 23/06/2023, 16:33 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 515 warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) terkena gigitan anjing.

Kepala Dinas Kesehatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT Ruth Diana Laiskodat mengatakan, dari 515 kasus gigitan anjing, tiga orang meninggal dunia akibat rabies.

"Korban meninggal dunia di antaranya, dua anak-anak dan satu orang dewasa," ungkap Ruth, kepada sejumlah wartawan di Kantor Gubernur NTT, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Bali Terima 30.000 Vaksin Anti-rabies dari Kemenkes

Menurut Ruth, wabah rabies terus meluas hingga tersebar di 28 kecamatan dan 131 desa di kabupaten TTS.

Ruth memerinci, dari 515 warga yang digigit anjing, anak bawah lima tahun (balita) sebanyak 81 orang, anak usia sekolah 171 orang, usia produktif 207 dan lanjut usia (lansia) 54 orang.

Baca juga: Antisipasi Rabies, Pemkot Semarang Sediakan Vaksin Gratis untuk Hewan Peliharaan

Untuk bagian tubuh yang digigit anjing, lanjut dia, totalnya 531, yakni bagian leher wajah dan kepala 32 orang, bahu ke bawah sampai lutut dan juga tangan berjumlah 212, betis ke bawah sampai jari kaki 287 orang.

Ruth menambahkan, total kasus korban meninggal dunia akibat rabies di NTT berjumlah 10 orang dari 5.940 kasus.

Tertinggi terjadi di Kabupaten TTS yakni tiga orang, diikuti Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur berjumlah dua orang.

"Sedangkan kasus gejala hewan pembawa rabies (GHPR) tertinggi terjadi di Kabupaten Ngada yakni sebanyak 933 kasus. Sedangkan presentasi pemberian VAR pada kasus GHPR di NTT pada Januari 2022 hingga Juni 2023 sebesar 84,1 persen," ungkapnya.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT Yohana Lisapaly menambahkan, upaya untuk mencegah penyebarluasan rabies dengan beberapa cara. Satu di antaranya adalah vaksinasi.

Baca juga: 13 Orang Meninggal akibat Rabies di Buleleng Selama 2022, Sekda Tekankan Pentingnya Vaksin Antirabies

“Perlu vaknisasi terhadap hewan penular rabies, untuk mendapat kekebalan kelompok, atau herd immunity di mana 70 persen dari populasi harus divaksin,” ucapnya.

Yohana mengimbau masyarakat untuk mengikat atau mengkandangkan hewan penular rabies yang dipelihara masing-masing.

"Kalau diikat, maka otomatis akan terbebas dari anjing yang terinveksi rabies. Hewan penular rabies harus diikat, dipelihara, dan diberi makan dengan baik, sehingga hewan tersebut tidak bersosialisasi dengan anjing-anjing lain,"ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com