Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 2023, HUT Jateng Berubah Jadi 19 Agustus, Begini Sejarahnya

Kompas.com - 21/06/2023, 17:57 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Setelah melalui proses panjang, Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah resmi berubah menjadi tanggal 19 Agustus 1945.

Hal itu disepakati Gubernur Ganjar Pranowo dan DPRD Jateng dalam rapat paripurna pada Senin (19/4/2023). Nantinya akan disusun perubahan perda yang mengatur pergantian Hari Jadi Jateng tersebut.

Sebelumnya, hari lahir Jateng ditetapkan pada 15 Agustus 1950 dalam Perda Nomor 7 Tahun 2004. Sehingga selama 18 tahun perayaan HUT Jateng diperingati pada tanggal 15 Agustus.

Baca juga: Keluarga Keraton Solo Sentil Hari Jadi Sragen karena Ada Kata Jumenengan: Hanya untuk Raja

“Jadi saat Hari Jadi besok itu usia Jawa Tengah bertambah lima tahun karena dalam perubahan itu disebutkan Hari Jadi pada tahun 1945 sama dengan tahun kemerdekaan,” tutur Ketua Komisi A DPRD Jateng Mohammad Soleh, Rabu (21/6/2023).

Menurut Soleh, banyak hal yang melatarbelakangi perubahan Hari Jadi tersebut. Usulan perubahan dari para veteran dan sejarawan pun sudah lama disuarakan sejak 2005.

“Sebenarnya dulu banyak tokoh masyarakat baik dari Dewan Harian 45 dari veteran pejuang yang merasa tanggal dan tahun itu tidak pas. Sehingga mereka ke Komisi A meminta supaya itu diubah,” ujarnya.

Akan tetapi proses perubahan itu tidak langsung dikabulkan. Pasalnya para veteran dan sejarawan harus berhadapan dengan yang disebut Soleh sebagai kubu kelompok hukum.

“Jadi ada dua kudu, satu dasarnya hukum dan satunya sejarah. Ibaratnya kurang kuat karena yang mendukung bapak-bapak veteran ini kelompok dosen sejarah Undip,” terangnya.

Kubu sejarah itu beranggapan mestinya Hari Jadi Jateng diperingati pada 19 Agustus 1945, karena bertepatan dengan pengangkatan Gubernur Pertama Jateng, Raden Panji Soeroso Tjondronegoro.

Baca juga: Sejarah Hari Jadi Kota Semarang yang Diperingati Tiap Tanggal 2 Mei

Kemudian masa jabatannya berakhir pada Oktober, dan dilanjutkan Kanjeng Raden Mas Tumenggung Wongsonegoro sampai 1949.

Berikutnya Raden Boedijono melanjutkan pemerintahan di jateng sampai dengan 1954.

“Jadi kalau kita menjadikan Jawa Tengah lahirnya di tahun 15 Agustus 1950, ada tiga gubernur yang dalam tanda kutip seolah-olah kita tidak mengakui mereka,” jelasnya.

Padahal, kelompok veteran dan sejarawan menilai keberadaan tiga sosok gubernur pendahulu itu sangat diakui, khususnya di Kota Semarang.

Bagi mereka, seharusnya pemerintah melalui perda juga menunjukkan penghormatan yang sama atas jasa mereka di masa lampau.

Sementara kelompok hukum berargumen, bila hari lahir Jateng harus mengikuti undang-undang pembentukan provinsi atau UU Nomor 10 Tahun 1950.

Baca juga: Peringati Hari Jadi Kota Semarang, Jalan Pemuda Akan Ditutup Pada 1-2 Mei 2023

“Kita bilang ke Komisi II DPR RI, kebetulan mereka mau mengubah UU tersebut karena itu dibentuk saat Republik Indonesia Serikat (RIS) dan bukan berdasarkan UUD 1945,” bebernya.

Dari situlah usulan perubahan Hari Jadi Jateng kembali dipertimbangkan dengan lebih serius oleh para pemangku kepentingan.

Pihaknya bersama Ganjar dan para veteran juga telah melakukan pertemuan dengan Komisi II DPR RI untuk membahas hal tersebut.

“Setelah Komisi II dari sini, undang-undang diketok dan dua minggu kemudian tertuang di Pasal 2 UU Nomor 11 Tahun 2023 menyebutkan Hari Jadi Jawa Tengah itu 19 Agustus,” katanya.

Baca juga: Hari Jadi Ke-476 Kota Semarang, Simak Sejarahnya

Meski dipastikan peringatan HUT Jateng tahun ini mulai pada 19 Agustus, Komisi A DPRD Jateng masih memperjuangkan penyusunan draf Perda baru, pengganti untuk Perda Nomor 7 Tahun 2004.

“Kami akan kebut juga, syukur-syukur sebelum Agustus, Perdanya sudah jadi,” imbuhnya.

Dalam upaya penyusunan draft itu, pihaknya telah melibatkan veteran dan sejumlah pakar sejarawan dari Undip. Mereka mengapresiasi upaya tesebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com