Selain itu, pengadaan barang juga telah mencapai 60 persen.
Diketahui, serapan biaya secara teoritis untuk proyek telah menembus angka lebih dari USD 507,53 juta, dari total investasi USD 982,99 juta.
Baca juga: Jokowi Klaim Perusahaan Mobil Listrik Terkenal Berbondong-bondong Melirik Indonesia
Perhitungan tersebut sesuai dengan realisasi serapan anggaran untuk konstruksi smelter, yang meliputi pembangunan fisik dan juga pembelian peralatan dan mesin untuk operasional.
Sebagai catatan, kontribusi sektor pertambangan, Amman menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mencapai 82 persen, dan PDRB Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 17,3 persen.
"Saat ini lebih dari 17.000 karyawan bekerja di site Batu Hijau untuk operasional pertambangan dan berbagai proyek pengembangan lainnya," kata Rachmat.
Serapan tenaga kerja Amman dan mitra bisnis yang berasal dari warga lokal Kabupaten Sumbawa Barat & Nusa Tenggara Barat juga mencapai hampir 75 persen.
Amman senantiasa menjalankan operasional dengan prinsip berkelanjutan. Salah satunya adalah pengoperasian PLTS ground mounted terbesar di Indonesia saat ini untuk operasional pertambangan, dengan kapasitas puncak 26,8 Megawatt sejak Juni 2022.
Baca juga: PT Amman Mineral Internasional Bersiap IPO, Bidik Dana Segar Rp 12,9 Triliun
Dengan PLTS tersebut, Perseroan dapat berkontribusi mengurangi emisi CO2 hingga 40.000 ton/tahun. Peningkatan produktivitas dan efisiensi juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 30 persen.
"Kami akan terus berinovasi untuk menjadi lebih produktif dan efisien. Produksi tembaga dari tambang Batu Hijau ini akan menjadi komoditas yang sangat penting perannya untuk mendukung teknologi energi bersih, seperti komponen baterai kendaraan listrik. Selain itu, dampak sosial-ekonomi yang positif dari bertumbuhnya perusahaan dan wilayah, juga menjadi target capaian yang kami usung," pungkas Rachmat.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritaman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Arifin Tasrif.
Kemudian, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, serta Presiden Komisaris AMMAN Hilmi Panigoro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.