Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Borobudur: Pembangunan, Penemuan, hingga Diakui UNESCO

Kompas.com - 14/06/2023, 13:52 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Kemegahan Candi Borobudur sempat menghilang akibat terkubur tanah dan debu vulkanik erupsi Gunung Merapi.

Bahkan para ahli menduga bahwa Candi Borobudur sempat ditinggalkan akibat bencana Gunung Merapi yang meletus pada sekitar tahun 1006 Masehi.

Hal ini terjadi ketika Raja Mpu Sindok memindahkan ibu kota Kerajaan Medang ke kawasan Jawa Timur, sehingga Candi Borobudur diperkirakan terlantar antara tahun 928 Masehi dan 1006 Masehi.

Sampai pada sekitar tahun 1365 Masehi, Mpu Prapanca menyebutkan istilah “Wihara di Budur” dalam sebuah naskah berjudul Negarakertagama yang ditulis ketika Kerajaan Majapahit masih berdiri.

Seiring berjalannya waktu, tepatnya hingga abad ke-18, Candi Borobudur sudah tidak digunakan.

Dalam banyak naskah Jawa, salah satunya yang berjudul Serat Centhini menyebutkan lokasi candi ini sebagai sebuah bukit atau tempat yang bisa memberikan kematian atau kesialan yang menandakan bahwa tempat ini sudah ditinggalkan sebagai tempat suci agama Buddha.

Kapan Candi Borobudur Ditemukan?

Dilansir dari laman Balai Konservasi Borobudur, Candi Borobudur ditemukan pada tahun 1814 ketika Sir Thomas Stamford Raffles.

Saat itu, Sir Thomas Stamford Raffles yang merupakan Gubernur Jenderal Inggris yang menjadi wali negara Indonesia mengadakan kegiatan di Semarang.

Raffles yang mendapatkan informasi bahwa di daerah Kedu telah ditemukan susunan batu bergambar mengutus Cornelius, yang merupakan seorang Belanda untuk membersihkannya.

Pekerjaan ini dilanjutkan oleh Residen Kedu yang bernama Hartman pada tahun 1835.

Disamping kegiatan pembersihan, Raffles juga mengadakan penelitian khususnya terhadap stupa puncak Candi Borobudur, namun laporan penelitian ini tidak pernah terbit.

Pendokumentasian berupa gambar bangunan dan relief candi dilakukan oleh Wilsen selama 4 tahun sejak tahun 1849, sedangkan dokumen foto dibuat pada tahun 1873 oleh Van Kinsbergen.

Dilansir dari laman Gramedia.com, Sejarawan dan arkeolog sekaligus Ketua Pemugaran Candi Borobudur yang Kedua, Soekmono dalam bukunya berjudul Satu Abad Usaha Penyelamatan Candi Borobudur (1991) menyebutkan bahwa upaya pemotretan relief Borobudur sebenarnya telah dilakukan sejak 1845 oleh juru foto yang bernama Schaefer.

Namun sayangnya hasil foto karya Schaefer dianggap tidak memuaskan, sehingga dokumentasi relief Borobudur digambar secara langsung oleh tangan seorang tentara yang bernama FC Wilsen.

Sementara itu, tulisan yang menjelaskan tentang Borobudur ditulis oleh Brumund disunting hingga disempurnakan oleh Leemans menjadi monografi resmi pada 1873.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com