Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban TPPO di Lombok, Tak Diberangkatkan dan Pulang Mengutang

Kompas.com - 13/06/2023, 12:36 WIB
Idham Khalid,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Dua dari empat korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) asal Lombok Timur menuturkan kisahnya saat mereka hendak diselundupkan ke Arab Saudi. 

Mereka menceritakan perjalanannya dari mulai mengikuti proses di sebuah lembaga pelatihan kerja (LPK) di Lombok Tengah hingga hendak diberangkatkan ke Arab Saudi.

DA (22), salah satu korban mengaku sempat tinggal di Jakarta selama 3 bulan di penampungan. Namun ia tidak kunjung mendapat kepastian dari LPK untuk diberangkatkan ke negara tujuan Arab Saudi.

"Jadi waktu itu pihak LPK itu menawarkan berangkat sebagai cleaning service di Arab Saudi. Tapi tiga bulan di Jakarta tidak pernah ada kejelasan," kata DA, Senin (12/6/2023).

Baca juga: Kasus TPPO Terungkap Saat Korban Tersesat di Bandara Labuan Bajo, Pelaku Ditangkap

Pihak LPK yang berkantor di Praya, Lombok Tengah, mengiming-imingi korban dengan gaji tinggi di Arab Saudi, mulai 1.500 hingga 2.000 Riyal atau setara dengan Rp 6 juta lebih.

"Ya, ditawarkan sampai 1.500 sampai 2.000 Riyal. Jadi ada teken kontrak dan memang saya yang daftar ke sana, karena pihak LPK mengaku kalau itu perusahaan resmi dari PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia)," imbuhnya.

Rekan DA, IHP, juga mengaku menyesal telah mendaftar ke LPK tersebut, mengingat biaya yang telah dikeluarkan cukup besar tetapi berujung gagal berangkat.

"Jadi saya ke Jakarta tanggung sendiri. Saya yang paling lama di Jakarta sudah enam bulan lebih, sudah biaya mahal nggak jadi berangkat, malu juga sama orang rumah," ungkap IHP.

Irwan menuturkan, biaya tiket ke Jakarta memang dibelikan oleh pihak perusahaan, namun diketahui pembelian tiket itu rupanya diambil dari pembiayaan uang muka biaya daftar sebesar Rp 5 juta pada saat awal mendaftar.

Menurut IHP, semua biaya yang telah dikeluarkan itu merupakan hasil mengutang.

"Jadi selama ini keluarga di rumah ngutang agar saya bisa ke Arab Saudi. Karana berbulan-bulan tidak ada kabar untuk diberangkatkan, akhirnya saya memilih untuk pulang ke Lombok," kata IHP.

Bahkan, katanya lagi, biaya tiket untuk pulang ke Lombok juga ditanggung sendiri dari kiriman keluarga.

"Kami mau uang kami kembali, termasuk biaya selama di Jakarta. Itu saja," kata IHP.

Diberitakan sebelumya, Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menangkap dua orang atas kasus tindakan pidana TPPO pengiriman Tenaga Kerja  Indonesia (TKI) ilegal ke Timur Tengah.

Adapun dua tersangka tersebut yakni SR (41) berperan sebagai perekrut dan HW (39) sebagai sponsor.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com