NUNUKAN, KOMPAS.com – Video memperlihatkan sejumlah anak sekolah yang duduk melamun di sebuah bangunan, layaknya pos ronda yang berada di depan sebuah bangunan SD di Kecamatan Seimanggaris, Nunukan, Kalimantan Utara, tengah menjadi sorotan dan perbincangan hangat warganet.
Sekumpulan anak dengan seragam sekolah SD sedang berkumpul dan diam termenung menatap gedung sekolah mereka di waktu jam pelajaran sekolah, menarik perhatian salah satu warga bernama Yudha.
Dalam video yang diunggahnya, Yudha menghampiri kumpulan anak tersebut, lalu menanyakan mengapa mereka tidak masuk sekolah dan belajar.
Baca juga: Terdampak Gempa, Hampir Setahun Siswa SD 11 Simalegi Mentawai Belajar di Pondok
Anak anak itupun menjawab bahwa tidak ada guru yang masuk untuk mengajari mereka.
Terdengar nada kekecewaaan dan kesedihan dalam jawaban para bocah, karena ternyata kondisi sekolah tanpa guru, sudah terjadi cukup lama.
‘’Sepenggal cerita tentang pendidikan di Tran SP 5 Sebakis. Tidak ada yang perlu disalahkan, kita harus duduk berbincang, bagaimana cara agar pendidikan anak-anak bisa berjalan dengan baik,’’ujar Yudha dalam video yang diunggahnya.
Yudha menuturkan, anak-anak tersebut ada yang berangkat sekolah sejak pagi buta demi menuju sekolah dan belajar.
Tidak sedikit dari mereka yang rumahnya berada cukup jauh dari sekolah. Mereka menumpang truk perusahaan kelapa sawit untuk bisa sampai sekolah.
‘’Tapi apa boleh buat, mereka harus kecewa karena sampai sekolah sering tidak ada guru mengajar,’’tambahnya.
Yudha menegaskan, video yang ia buat tidak bermaksud menyinggung siapapun atau pihak manapun.
Ia hanya prihatin dengan nasib pendidikan anak-anak buruh kelapa sawit yang tinggal jauh di areal perkebunan. Sehingga dengan adanya video tersebut, semua pihak bisa tergerak dan sama sama mencarikan solusi atas kasus tersebut.
‘’Sekali lagi tidak ada yang perlu disalahkan. Pembuat video, pihak sekolah dan yang menonton video. Mari kita berbincang bersama, mencari solusi atas kondisi pendidikan bagi anak-anak ini,’’katanya.
Tanggapan Dinas Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan Nunukan Akhmad mengatakan, pihaknya akan segera melakukan investigasi dan inventarisasi masalah untuk merespon video tersebut.
Dari data yang diperoleh Dinas Pendidikan Nunukan, SD tersebut merupakan sekolah filial yang menginduk di SDN 002 Seimanggaris.