KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 40 wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memasuki musim kemarau dengan kategori hari tanpa hujan sangat panjang.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTT, Ryan Sudrajat mengatakan, 40 wilayah itu tersebar di 12 kabupaten dan satu kota.
"Hari tanpa hujan paling lama di wilayah Lambanapu, Kabupaten Sumba Timur, yakni 43 hari," ungkap Ryan kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2023).
Baca juga: Cerita Petani di NTT, Jual 40 Sapi karena Ditipu Keponakannya, Sang Anak Dijanjikan Jadi Polwan
Setelah Lambanapu, ada juga dua wilayah yang masuk kategori hari tanpa hujan sangat panjang yakni 37 hari. Dua wilayah itu adalah Rambangaru di Kabupaten Sumba Timur dan Hadakewa di Kabupaten Lembata.
Sedangkan wilayah lainnya, mulai dari 31 hari sampai 35 hari tanpa hujan.
Baca juga: Akui Sulit Tangkap Calo TKI, Kadisnaker Sikka NTT: Mereka Bergerak Senyap
Ryan menjelaskan, saat ini 89 persen dari total zona musim di Provinsi NTT telah berada dalam periode musim kemarau berdasarkan analisis update 31 Mei 2023.
Sehingga, kata dia, diperlukan kewaspadaan terkait ancaman bencana kekeringan.
Menurut Ryan, data hari tanpa hujan hingga 31 Mei 2023 menunjukkan di sebagian besar wilayah NTT mengalami hari tanpa hujan berturut-turut lebih dari 21 hari hingga 60 hari.
Prakiraan peluang curah hujan menunjukkan, beberapa wilayah di NTT diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah atau kurang dari 20 mm per dasarian, dengan peluang lebih dari 70 persen.
"Kedua kondisi itu, memenuhi syarat untuk dikeluarkan peringatan dini," ujar Ryan.
Kondisi itu juga akan berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan.
Selanjutnya, berdampak pada pengurangan ketersediaan air tanah sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih.
"Kemudian, berdampak pada meningkatnya potensi kemudahan terjadinya kebakaran," ujar Ryan.
Sehingga, kata Ryan, dengan adanya peringatan dini, warga bisa mengetahui dan bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi musim kemarau.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.