Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang di Grobogan yang Tewaskan Dua Warga Bersebelahan dengan Tambang yang Pernah Ditutup Ganjar Pranowo

Kompas.com - 07/06/2023, 19:28 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Aktivitas penambangan batu ilegal di Desa Terkesi, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menelan korban jiwa, Rabu (7/6/2023). Dua warga sekitar yang sedang menggali dasar tebing secara manual untuk diangkut ke dump truk tewas tertimbun longsoran material batu dari ketinggian 15 meter.

Kedua korban yakni Sunawar (46) dan Sunawar (51) warga Desa Terkesi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, lokasi kejadian masih bersebelahan dengan bekas penambangan ilegal, yang pada Mei 2015 silam pernah disidak hingga ditutup Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Baca juga: Dua Warga Tewas Dihujani Longsoran Tambang Batu Setinggi 15 Meter di Grobogan, Satu Truk Hancur

Saat itu, ESDM Provinsi Jateng menyebut wilayah tersebut dilarang untuk penambangan karena termasuk dalam kawasan karst Sukolilo.

Perangkat Desa Terkesi Bukori membenarkan perihal tersebut. Hanya saja, kata dia, saat itu tambang batu seluas dua hektar yang disidak Ganjar tidak beroperasi secara manual, melainkan menggunakan alat berat.

Dalam penertiban bersama Polres Grobogan ketika itu, dua alat berat beserta dua operatornya diamankan. "Yang disidak Pak Gubernur Jateng saat itu di titik sebelahnya," kata Bukori saat ditemui.

Menurut Bukori, aktivitas penambangan batu manual di lokasi longsor sudah menjadi mata pencaharian warga setempat selama belasan tahun. Terlihat jelas, tebing batu sudah banyak berkurang hingga cekung akibat dikepras penambangan.

"Memang Pemdes Terkesi tidak cawe-cawe. Jika manual dibiarkan saja, namun tetap diberi imbauan untuk berhati-hati. Ini urusan perut dan itu tanahnya milik banyak warga. Istilahnya mereka kerja bareng. Batu yang dikumpulkan dengan alat seadanya diangkut truk dan dijual Rp 350.000," terang Bukori.

Kepala Desa Terkesi Munirul Khakim, mengatakan kedua korban menderita luka serius akibat dihujani batu berukuran besar dari tebing setinggi sekitar 15 meter.

Baca juga: Perusahaan Tambang Batu Kapur di Bandung Barat Tutup, Aktivitas Bakal Setop Permanen

Sebelum kejadian, pada pagi sekitar pukul 09.00 WIB, keduanya tengah menggali dasar tebing batu secara manual.

Reruntuhan batu yang dikumpulkan dengan peralatan seadanya seperti linggis dan belencong itu kemudian diangkut di atas dump truk yang mengantre. Saat itu ada dua truk terparkir di sana.

"Namun nahas, baru terkumpul sedikit batu di atas satu truk, longsor terjadi dan menimpa keduanya. Satu truk pun hancur dan terguling. Untung sopir masih nunggu di luar lokasi jadi aman," ungkap Munirul di lokasi kejadian.

Baca juga: Kejati Sultra Geledah 3 Kantor Perusahaan Tambang, Salah Satunya PT Antam

Begitu longsor terjadi, beberapa orang yang kebetulan berada di lokasi langsung berteriak berlarian meminta pertolongan warga sekitar.

Sejumlah warga yang berdatangan kemudian berupaya mengevakuasi. Kedua korban kemudian diantarkan ke rumah duka untuk dimakamkan.

"Proses evakuasi sekitar setengah jam. Kepolisian juga datang dan selanjutnya membawa kedua korban menggunakan mobil patroli ke rumah masing-masing. Dimakamkan hari ini," ujar Munirul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com