Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMP yang Kritik Pemkot Jambi Beberkan Alasan Viralkan Videonya

Kompas.com - 06/06/2023, 17:57 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Syarifah Fadiyah Alkaff, pemilik akun Tiktok @@fadiyahalkaff yang membuat sejumlah video viral berisi kritikan untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Jamb, beberkan alasannya membuat video itu. 

Siswi SMP itu mengatakan, video itu dibuat karena merasa Wali Kota Jambi Syarif Fasha dan salah satu perusahaan telah melanggar Perda Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Angkutan Jalan.

Pelanggaran Pemkot Jambi dan perusahaan tersebut menurut Fadiyah, setelah penandatanganan nota kerja sama dengan surat nomor 02/PKS/HKU2019.

Baca juga: Dilaporkan ke Polisi, Siswi SMP Pengkritik Wali Kota Jambi Minta Maaf dan Mengaku Salah

“Saya memang mengikuti dari kecil, memang mengikuti perkembangan tentang itu. Sekarang pas F sudah tahu bagaimana tindak lanjutnya baru saya membuat video tersebut,” katanya di hadapan wartawan selepas mediasi dengan Pemkot Jambi di Polda Jambi, pada Selasa (6/6/2023).

Lalu terkait pengetahuan dirinya tentang peraturan-peraturan itu, Fadiyah mengaku belajar dari internet dan media sosial.

Baca juga: Pemkot Jambi Laporkan Bocah SMP, Pengamat: Tak Paham Esensi Demokrasi

“F mencari tahu dan dari pemerintah seperti kapolsek juga mengatakan jalannya hanya mampu lima ton tapi yang (lewat) ada adalah 50 sampai 60 ton. Itu yang F pelajari dan mencari tahu aturan ini,” katanya.

“Setelah mencari tahu aturan jalan ini dan bagaimana lalu perda dan sebagainya, baru F membuat statemen ini,” katanya.

Fadiyah mengatakan, dirinya tetap menyuarakan permasalahan ini sampai neneknya dapat keadilan.

“Harapannya pemkot Jambi harus lebih tegas lagi,” katanya.

Hasil mediasi

Dalam mediasi Fadiyah meminta maaf telah menggunakan kata-kata tak pantas dalam melontarkan kritik.

Namun dirinya menganggap bahwa tindakan dan pernyataannya di video yang viral semua benar.

Dirinya berharap Pemkot Jambi lebih tegas dalam menerapkan aturan terkait pelayanan publik. 

 

“Katanya pihak pemkot Jambi akan berusaha menyelesaikan,” katanya.

Seperti diketahui, Rumah nenek Fadiyah, bernama Hapsah sendiri sudah ada renovasi. Namun masih tampak retakan-retakan akibat aktivitas perusahaan.

Pada beberapa sudut rumahnya yang bercat biru dan hijau tosca terdapat retakan. Ada yang sudah ditutup dengan semen ada yang dibiarkan begitu saja.

Sedangkan bagian depan rumahnya bercat biru dengan dua jendela di kiri dan dua jendela sebelah kanan. Depan rumah nenek Fadiyah setengahnya dibangun rabat beton.

Terkait perkiraan kerugian 1,3 miliar Fadiyah mengatakan itu hanya perkiraan saja uang yang habis digunakan untuk renovasi terus menerus.

Fadiyah mengatakan tuntutan mereka juga tidak sebesar itu. Hanya saja ada ketegasan dari pemerintah Kota Jambi.

Jalan rumah Nenek Hapsah menjadi jalur tunggal pengangkutan limbah sawit menuju PLTU. Permasalahan ini sudah pernah mengemuka pada 2018 dahulu. Lama sebelum Fadiyah bersuara di Tiktok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com