Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anomali Cuaca akibat Awan Kumulonimbus Berpotensi Bahaya, BMKG Nunukan Ingatkan Masyarakat Waspada

Kompas.com - 06/06/2023, 07:28 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Perubahan cuaca yang seringkali terjadi mendadak di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, membuat Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Nunukan, mengeluarkan imbauan agar masyarakat tetap selamat dan waspada.

Kepala Kantor BMKG Nunukan, William mengatakan, beberapa hari terakhir, cuaca di Nunukan cepat berubah. Panas terik terjadi di siang hari, namun malam harinya, muncul angin kencang, lalu turun hujan lebat yang disertai kilat dan petir.

"Nunukan ini menjadi salah satu wilayah non-zoom, atau tidak memiliki musim. Namun catatan BMKG dalam dasarian terakhir, terjadi anomali cuaca di mana siang harinya matahari bersinar terik, malam harinya turun hujan lebat dengan kilat serta angin kencang," ujarnya, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Berdampak pada Cuaca di Indonesia, Kapan Puncak El Nino Terjadi?

Wiliiam menjelaskan, perubahan cuaca yang kerap terjadi mendadak ini, diakibatkan terbentuknya awan kumulonimbus/CB.

Tak heran, kata dia, cuaca tak menentu ini, berpotensi bahaya yang butuh perhatian serius.

"Perlu diingat, awan CB merupakan awan dengan kandungan tenaga listrik cukup tinggi. Tidak heran, ketika terjadi kilatan petir, ada barang elektronik masyarakat yang terkena dampaknya," lanjutnya.

BMKG Nunukan juga mencatat, kecepatan angin yang dalam kondisi normal berada di kecepatan 7 sampai 10 knot, dengan munculnya awan CB, naik mencapai 15 sampai 18 knot.

Curah hujan yang normalnya 50 mm per dasarian, terpantau naik menjadi 280 mm perdasarian, dan masih berpotensi naik.

"Diharap masyarakat Nunukan tetap waspada dan bijak dalam menghadapi potensi pemadaman listrik, ataupun potensi bencana alam, angin kencang, banjir dan longsor," ujarnya lagi.

Baca juga: 6 Tips Menghadapi Cuaca Panas bagi Jemaah Haji

William juga mengingatkan agar masyarakat menjaga kesehatan akibat anomali cuaca ini.

Bagi penduduk Nunukan, katanya, anomali cuaca saat ini, mungkin tidak terlalu berpengaruh pada kesehatan mereka.

Namun akan berbeda kasusnya, bagi para perantau. Mereka harus menjalani adaptasi iklim. Tidak jarang mereka akan terkena demam atau flu akibat perubahan cuaca yang terjadi.

"Mohon arif dan bijak dalam menghadapi situasi cuaca saat ini. Lebih baik menon aktifkan colokan listrik ke alat elektronik yang berpotensi menghantar sambaran petir, seperti televisi di malam hari," imbaunya.

Suhu panas 35,7 derajat tak termasuk gelombang panas ekstrem

William juga menjelaskan, cuaca panas di wilayah Kalimantan Utara, biasanya terukur dengan suhu maksimum 32 sampai 34 derajat.

Baca juga: Potensi Cuaca Ekstrem di Masa Natal dan Tahun Baru Disebabkan 4 Anomali Cuaca

Meski temperatur iklim di Kaltara tercatat sekitar 35,7 derajat, namun suhu tersebut, belum bisa dikategorikan dalam suhu panas ekstrem.

"Kita mengalami variasi suhu panas dengan rens 32 sampai 34 derajat. Ketika suhu naik di angka 35, masih tergolong normal. Normal dalam artian data puluhan tahun yang tercatat," kata William lagi.

Suhu panas tersebut, lanjutnya, tidak memiliki dampak yang signifikan. Masyarakat Kaltara hanya dianjurkan untuk menjaga kesehatan, dengan lebih banyak minum air untuk mengantisipasi dehidrasi.

Atau dianjurkan menggunakan sun block untuk mengantisipasi paparan langsung sinar UV.

"Jadi suhu 35,7 derajat itu, paling dampak bahayanya lebih pada potensi Karhutla lebih tinggi. Kita juga warning masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Ini Daftar 90 Caleg DPRD Kabupaten Serang dan Cilegon Terpilih

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com