Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Ganti Rugi Rp 4 Miliar, Warga Wadas Beli Kebun Sawit di Kalimantan

Kompas.com - 05/06/2023, 14:57 WIB
Bayu Apriliano,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mendapatkan uang miliaran rupiah dari pembayaran uang ganti rugi (UGR) tanah miliknya yang terdampak tambang batuan andesit.

Warga Desa Wadas bernama Sarmugi (60) mengaku telah membeli kebun sawit di Kalimantan seluas 4 hektar.

Ia membeli kebun sawit beserta pohon sawit yang sudah siap panen sejak satu tahun yang lalu.

"Saya belikan kebun sawit di Kalimantan Tengah. Bisa beli di sana karena dulu ada kenalan," kata Sarmugi saat ditemui di Purworejo pada Senin (5/6/2023).

Baca juga: BPN Sebut Semua Lahan Terdampak Tambang Andesit di Wadas Telah Selesai Diukur

Sarmugi menyebutkan, kebun sawit seluas 4 hektar tersebut dibeli dengan harga Rp 400 juta.

Ia membelinya dari suatu perusahaan. Perusahaan itu juga ikut membantu mengelola kebun sawit miliknya.

"Per 1 hektarnya harganya Rp 100 juta, ada 4 hektar," kata Sarmugi, yang saat ini sedang mencairkan uang ganti rugi tahap keduanya.

Sarmugi mengatakan, kebun sawit miliknya saat ini bahkan sudah menghasilkan.

Setiap bulannya, pendapatan bersih dari kebun sawit milik Sarmugi bisa mencapai Rp 5 juta.

"Alhamdulillah sudah beberapa kali panen, kira-kira setiap bulannya Rp 5 juta," kata Dia.

Diketahui, Sarmugi mendapat total uang ganti rugi senilai Rp 4 miliar lebih dari 5 bidang lahan miliknya.

Baca juga: Dua Kali Bertemu Ganjar, Warga Wadas Penolak Tambang Tetap Belum Setuju, Harga Tanah Jadi Soal

 

Empat bidang lahan sudah dibayarkan sejak awal, sedangkan satu bidang baru dibayarkan pada hari ini senilai Rp 18.165.879.

Sementara itu, warga Wadas lainnya, Nurkholis (45), mengatakan, ia mendapat ganti rugi Rp 400 juta.

Berbeda dari Sarmugi, ia lebih memilih menabung uang yang diperolehnya tersebut.

"Uangnya saya tabung buat pendidikan anak," kata Nurkholis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com