Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh dan Mutilasi Temannya, Pria Bertato Naga, Suyono Terancam Hukuman Mati

Kompas.com - 30/05/2023, 15:30 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Suyono (50), pelaku tindak pidana pembunuhan disertai mutilasi terhadap korbannya Rohmadi (51) terancam hukuman mati.

Warga Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah telah merencanakan pembunuhannya terhadap korban karena sakit hati dan ingin menguasai harta korban.

"Kalau dia sudah menyiapkan alat kemudian menggunakan alat itu sudah merupakan suatu 340 (pembunuhan berencana). Jadi sudah 365. Jadi Pasal 340 terkait perencanaan, 338, 339, dan atau 365 ayat (3) jadi sudah masuk ke ranah pembunuhan berencana," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi dalam konferensi pers tindak pidana pembunuhan berencana disertai mutilasi di Mapolres Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Polisi Ungkap Ciri-ciri Korban Mutilasi yang Ditemukan di Solo: Pria 40-50 Tahun Bertato Naga

Pelaku memukul korban warga Keprabon Wetan, Banjarsari, Solo yang merupakan teman kerja sebanyak tiga kali menggunakan pipa besi yang telah disiapkan hingga tewas.

Kemudian pelaki memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian dan dibuang ke aliran anak Sungai Bengawan Solo.

"Motif pelaku satu dia sakit hati, yang kedua merasa kesal. Kemudian melakukan tindakan pembunuhan dengan cara (korban) dipukul pakai besi, kemudian dipotong-potong (tubuh korban) menjadi beberapa bagian," ungkap dia.

"Motif yang lain adalah menguasai harta korban yaitu kendaraan bermotor," sambung dia.

Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Pria Bertato Naga Asal Solo

Menurutnya, Suyono merupakan pelaku tunggal dalam tindak pidana pembunuhan berencana disertai mutilasi.

Polisi akan melakukan rekonstruksi untuk melengkapi berkas perkara pelaku kasus tindak pidana pembunuhan berencana disertai mutilasi tersebut.

"Yang jelas pelaku seorang diri. Jadi sendiri. Tidak pelaku yang lain dan tidak ada yang membantu. Artinya habis ini kita akan melakukan rekonstruksi untuk memperkuat berkas perkara, baik olah TKP, maupun rekonstruksi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com