Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ramai-ramai Pungut Daging Sitaan Bea Cukai yang Dikubur di Pembuangan Sampah

Kompas.com - 30/05/2023, 13:23 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com- Video memperlihatkan sejumlah warga memungut daging kerbau yang dimusnahkan dengan cara dikubur di Kabupaten Bengkalis, Riau, viral.

Daging kerbau itu diketahui asal India yang dikirim secara ilegal ke Bengkalis melalui Malaysia.

Dalam video berdurasi 30 detik yang dilihat Kompas.com, tampak ramai warga memungut daging kerbau yang sudah dikubur itu.

Baca juga: Sudah 200 Hektar Hutan dan Lahan Terbakar di Bengkalis Sejak Januari 2023

Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak remaja menggali tanah tempat penguburan daging kerbau ilegal tersebut.

Di lokasi tampak eskavator masih bekerja menimbun daging kerbau yang sudah dibungkus plastik.

Namun, warga tidak menghiraukan alat berat itu dan tetap mengambil daging yang sudah bercampur tanah dan lumpur itu.

Seperti diketahui, sebanyak 41,2 ton daging kerbau ilegal asal India dimusnahkan oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C (KPPBC TMP C) Kabupaten Bengkalis, Senin (29/5/2023).

Pemusnahan bertempat di pembuangan pengelolaan sampah Kecamatan Bantan.

Baca juga: Pemerintah Bagikan Daging Sitaan secara Gratis

Sebagian daging dimusnahkan secara simbolis dengan cara dibakar. Sedangkan sisanya dikubur.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala KPPBC TMB C Bengkalis, Muhammad Hakim mengatakan daging kerbau ilegal tersebut sebanyak 41,2 ton dengan nilai sekitar Rp 2.174.391.800.

"Daging tersebut terdiri dari dua merk Black Gold sebanyak 1.123 box dan Al Tamam sebanyak 937 box. Berat masing-masing box 20 kilogram. Potensi kerugian negara Rp 279.952.944," kata Hakim dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

 

Dia menjelaskan, penangkapan daging kerbau ilegal itu berawal dari patroli kapal BC15048, yang mencurigai sebuah kapal

Dari hasil penggeledahan, ditemukan daging ilegal dari kapal KM Nur Muhammad GT. 27 No.700/PPE di Kuala Sungai Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis pada 6 April 2023.

"Daging ini berasal dari India, yang dibawa KM Nur Muhamad dari Malaysia," kata Hakim.

Baca juga: Penyelundupan Ratusan Karung Daging Ilegal Asal Malaysia Digagalkan di Perairan Ambalat, Aparat Sempat Beri Tembakan Peringatan

Dalam kasus ini, sebut dia, satu orang berinisial Z, selaku nakhoda kapal, ditetapkan sebagai tersangka.

Hakim menambahkan, penindakan yang dilakukan pihaknya hendaknya dapat memberikan efek jera kepada pelaku pelanggaran Kepabeanan, sehingga mencegah kerugian negara dan demi melindungi masyarakat dari peredaran barang ilegal.

Polisi turun tangan

Terkait warga yang memungut daging kerbau yang dimusnahkan, Polres Bengkalis bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bengkalis melakukan sidak ke pasar.

Kapolres Bengkalis AKBP Setyo Bimo Anggoro bersama Kadisperindag, Zulfan, melakukan operasi pasar di Pasar Terubuk dan Pasar Tradisional Desa Selat Baru, Kecamatan Bantan.

"Kegiatan ini merupakan tindakan responsif dan antisipatif kami, dimana informasi yang viral di media sosial sebagian masyarakat membongkar barang sitaan yang sudah dimusnahkan berubah daging," kata Kapolres Bengkalis, AKBP Setyo Bimo Anggoro kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Selasa.

Baca juga: 9 Karung Daging Ilegal Asal Malaysia Diamankan di Perbatasan

Pihaknya turun ke pasar untuk memastikan bahwa daging yang tidak layak dikonsumsi itu tidak diperjualbelikan atau dikonsumsi oleh warga.

Lebih lanjut, Bimo mengatakan kepada pedagang, khusunsya pedagang daging, untuk tidak memasok daging yang tidak diketahui asal-usulnya.

Namun, dari pengakuan beberapa pedagang yang ditemui petugas, mereka mengaku daging yang dijual berasal dari rumah potong yang ada di Bengkalis, dan merupakan daging lokal.

"Kami juga akan kerahkan semua Bhabinkamtibmas untuk turut mengiformasikan kepada masyarakat dan melibatkan perangkat desa dan kecamatan serta Babinsa, agar masyarakat tidak membeli atau mengkonsumsi daging yang tidak layak dikonsumsi tersebut," kata Bimo.

Baca juga: 34 Ekor Penyu Hijau Selundupan Dilepas di Pantai Banyuwedang Buleleng

Sementara itu, Kadisperindag Bengkalis Zulfan menyatakan secara kasat mata daging yang diambil oleh sebagian masyarakat tersebut, tidak layak dikonsumsi.

"Kejadian viral itu di luar dugaan, dan kami menyayangkan adanya sebagian masyarakat yang mengambil daging tersebut di TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Karena itu, kami imbau masyarakat tidak ikut membeli, dan bagi yang mengambilnya untuk tidak dikonsumsi karena memang tidak layak untuk dikonsumsi," tegas Zulfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com