Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Egianus Kogoya Sebar Video dan Foto, Polisi Waspadai Kekuatan Senjata KKB

Kompas.com - 29/05/2023, 15:13 WIB
Dhias Suwandi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya kembali menyebarkan video dan foto penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Merthens, pada Jumat (26/5/2023) malam.

Dalam foto yang disebarkan tersebut, tampak Egianus bersama kelompoknya dan sang pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut, tampak jumlah senjata api yang dipegang kelompok tersebut cukup banyak.

"Kalau dari foto itu minimal senjata api yang mereka pegang ada 22 pucuk, itu yang kita waspadai," ujar Kapolres Nduga AKBP Rio ALexander Panelewen, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (29/5/2023).

Baca juga: Operasi Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera KKB, Wapres Imbau Hindari Sistem Bumi Hangus

Rio mengakui, selama ini ia belum mengetahui pasti berapa jumlah senjata api yang dimiliki oleh Egianus dan kelompoknuya. Hanya dari beberapa aksi penembakan, aparat keamanan mengetahui beberapa jenis senjata api yang mereka miliki, seperti Minimi dan GLM.

Karenanya Ia menegaskan kepada seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan karena suatu saat Egianus dan kelompoknya sangat mungkin menuju Distrik Kenyam.

"Cepat atau lambat mereka akan ke Kenyam karena di sini pusat logistik mereka, saya sudah perintahkan kepada seluruh personel Polres Nduga untuk meningkatkan kewaspadaan," kata dia.

Baca juga: Pimpinan KKB di Yahukimo Ditangkap Saat Sedang Berada di Jayapura

Selain itu, Rio mengaku sudah berkoordinasi dengan seluruh aparat keamanan yang ada di Kenyam untuk mempersiapkan langkah antisipasi apa bila Egianus dan kelompoknya betul-betul mencoba menganggu keamanan di Kenyam.

"Saya bersama Danyon 514 sudah membuat sistem keamanan kota, jadi kami tahu harus melakukan apa di saat salah satu pos diserang. Patroli juga akan kami tingkatkan," tutur Rio.

Video KKB

Diberitakan, beredar sebuah video yang memperlihatkan Kapten Philip mengaku diancam akan ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya.

Dalam video tersebut, tampak Philip dikelilingi oleh sejumah pria diduga anggota KKB.

"Mereka (KKB) mengatakan akan menembak saya," kata Philip dalam video itu.

KKB, lanjut Philip dalam video itu, memberikan tenggat waktu dua bulan bagi negara untuk berdialog dengan kelompok mereka.

Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan pihak kepolisian masih menyelidiki video tersebut.

"Membenarkan adanya video yang berisi ancaman dari kelompok KKB terhadap pilot Susi Air saat ini Polda Papua bersama Satgas Operasi Damai Cartenz tengah menyelidiki video yang beredar," kata Benny, Minggu (28/5/2023), seperti dikutip dari Antara.

Pergerakan KKB

Sebagai informasi, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com