Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Kasus Mutilasi di Sukoharjo, Polisi Temukan Golok

Kompas.com - 28/05/2023, 16:12 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Polisi menemukan golok yang diduga berkaitan dengan kasus mutilasi yang mana potongan tubuh korban ditemukan di Sukoharjo dan Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sukoharjo AKBP Sigit mengatakan, pihaknya sedang mendalami temuan senjata tajam itu. Golok tersebut kini dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor).

"Golok atau pisau dikirim ke Labfor sambil menunggu hasilnya, salah satu yang bisa membantu dalam kasus ini," ujarnya, Sabtu (27/5/2023), dikutip dari Tribun Solo.

Menurut Sigit, berdasarkan keterangan salah satu saksi, golok itu dipinjam oleh seseorang dari tetangganya. Adapun golok tersebut milik seorang warga di Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Solo, yang merupakan tetangga korban.

"Yang meminjam golok didalami, biar ada faktanya. Yang memiliki golok sudah kita mintai keterangan, tetangga korban di Keprabon," ucapnya.

Baca juga: Identitas Potongan Tubuh Manusia yang Ditemukan di Solo dan Sukoharjo Terungkap Lewat Sidik Jari

Di samping itu, polisi juga menemukan fakta bahwa korban ternyata memiliki sepeda motor bebek berwarna hitam.

"Korban kredit meminjam KTP temannya, sudah lunas setelah kita klarifikasi," ungkapnya.

Polisi kini tengah mencari keberadaan motor korban.

"Posisi motor masih kita cari dan anggota masih di lapangan," tuturnya.

Sigit menuturkan, hingga kini, polisi sudah memeriksa sekitar 20 orang. Dari jumlah tersebut, ada beberapa saksi yang dinilai bisa membuat terang kasus mutilasi ini.

Baca juga: Korban Mutilasi di Solo Diperkirakan Tewas pada 18 Mei 2023, Kamis Sorenya R Sempat Ambil Raskin

 

Sosok korban mutilasi di Sukoharjo

Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah (Jateng) melakukan otopsi potongan tubuh di RS Moewardi, Kota Solo, Jateng, pada Senin (22/5/2023).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah (Jateng) melakukan otopsi potongan tubuh di RS Moewardi, Kota Solo, Jateng, pada Senin (22/5/2023).

Diberitakan sebelumnya, sosok korban dalam kasus mutilasi ini diduga berinisial R, warga Keprabon, Solo. Pria tersebut diperkirakan berusia 40-50 tahun.

Identitas diketahui usai polisi mencocokkan sidik jari korban dengan data kartu tanda penduduk (KTP). Dari cara itu, hasilnya ternyata cocok.

"Yang bersangkutan pernah membuat KTP," jelas Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Ayah Terduga R Korban Mutilasi Buat Laporan Anaknya Hilang ke Polsek Grogol

Selain itu, salah satu ciri korban adalah memiliki tato di lengan kanan atas dan punggung kanan.

Mengenai waktu kematian, korban diperkirakan tewas pada Kamis (18/5/2023).

Korban tewas diduga akibat kekerasan benda tajam. Hal ini terungkap ketika tim forensik mendapati dua luka terbuka di kepala korban.

Untuk diketahui, potongan-potongan tubuh korban ditemukan di beberapa tempat di Sukoharjo dan Solo. Sebagian besarnya ditemukan pada Minggu (21/5/2023) di anak Sungai Bengawan Solo.

Baca juga: Sosok R yang Diduga Korban Mutilasi di Solo, Dikenal Pendiam, Punya Tato Naga di Punggung dan Tangan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor: Ardi Priyatno Utomo)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Update Kasus Mutilasi Pria Bertato Naga: Polisi Temukan Golok, Korban Punya Motor Beli Kredit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Regional
Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Regional
Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Regional
Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Regional
Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Regional
Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Regional
Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

Regional
PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

Regional
Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Regional
Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Regional
Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Regional
Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com