Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Kecam Keras Kasus Bocah SD di Sukabumi Diduga Tewas Dikeroyok Kakak Kelas

Kompas.com - 25/05/2023, 15:37 WIB
Dendi Ramdhani,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Aksi perundungan di lingkungan sekolah kembali memakan korban.

Bocah kelas 2 SD berinisial MHD (9) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia diduga dikeroyok oleh sejumlah kakak kelasnya. 

MHD sempat menjalani perawatan selama beberapa hari, namun korban dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (20/5/2023).

Baca juga: 16 Kepala Daerah di Jawa Barat Berakhir Masa Jabatannya pada Tahun Ini, Termasuk Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengutuk keras tindak perundungan tersebut dan mendorong proses hukum berjalan sesuai aturan.

Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar itu, menegaskan, kasus perundungan tak mengenal batas umur.

Baca juga: Dani Ramdan Ditunjuk Lagi Jadi Pj Bupati Bekasi, Ini Pesan Ridwan Kamil

"Tidak boleh ada kompromi, kecuali ada statament dari psikolog yang menyatakan solusinya adalah pembinaan. Kalau tidak, menurut saya jalur hukum harus dipertimbangkan. Tentu saya mengutuk dan prihatin," ucapnya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023).

Emil mengaku sudah berulang kali mengingatkan agar peran guru dan orangtua jadi benteng pertama terhadap aksi perundungan.

Idealnya, kata Emil, guru harus menjadi pengganti orangtua di sekolah sedangkan orangtua harus lebih sensitif terhadap kondisi fisik dan psikis anak.

"Kalau konsep ini dilakukan harusnya hal seperti itu tidak terjadi. Jadi guru itu jangan hanya mengajari keilmuan saja tapi harus lahir batin menjadi orangtua. Mengurusi apakah anak itu lagi murung, cemberut harus lebih sensitif. Karena siapa lagi di sekolah yang diandalkan kecuali guru," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com