Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netiru, Aplikasi Buatan Siswa SMP Negeri 2 Salatiga untuk Lawan Perundungan

Kompas.com - 25/05/2023, 14:33 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Prihatin masih adanya bullying atau perundungan di lingkungan sekolah, sekelompok siswa di SMP Negeri 2 Salatiga membuat aplikasi dan permainan untuk melawan perbuatan tersebut.

Aplikasi yang diberi nama Netiru atau Negrosa Anti Perundungan tersebut berisi sejumlah informasi dan kanal pengaduan.

"Jadi ada serba-serbi terkait perundungan, mulai dari yang teoritis sampai dengan praktik untuk kampanye antiperundungan tersebut," kata Siswi SMP Negeri 2 Salatiga, Letticia Vasna Joshits, Kamis (25/5/2023) di sela acara peringatan Hari Jadi ke-63 SMP Negeri 2 Salatiga.

Baca juga: Polres Malang Sosialiasi Bahaya Perundungan kepada Para Pengasuh Ponpes

"Selain itu juga kanal pengaduan yang terakses langsung ke guru, sehingga bisa langsung ditangani kalau ada perundungan. Kami berharap ini menjadi kampanye sejak dini agar tidak ada lagi perundungan di sekolah," paparnya.

Sementara Letticia Vasna Joshits dan kelompoknya membuat aneka permainan untuk edukasi antiperundungan. Di antaranya monopoli dan teka-teki silang.

"Di sini ada pesan-pesan yang disampaikan, karena bentuknya permainan maka bahasa yang digunakan juga yang mudah agar semakin paham," ujarnya.

Dia mengakui di kalangan pertemanan masih ada perundungan.

"Meski konteksnya bercanda, tapi ini bisa menimbulkan trauma bahkan jadi tidak mau sekolah. Misal memanggil dengan nama orangtua atau sesuai fisik, seperti gendut atau krempeng," ungkapnya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Salatiga Mudjiati mengapresiasi kreativitas anak-anak dalam kampanye melawan perundungan.

"Mereka membuat secara manual dan digital agar muda dimengerti. Ini nanti akan direplikasi agar anak-anak semakin bisa saling menghargai, cinta sesama, dan toleransi," ucapnya.

Dia menilai, penyebab terjadinya perundungan salah satunya karena ada teman yang memiliki kekurangan, baik fisik atau intelektual. Sehingga hal tersebut menjadi pemicu perundungan.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga Nunuk Dartini mengatakan kasus perundungan masih terjadi di lingkungan sekolah.

"Itu memang ada, kalau dipresentase sekira 2 persen. Memang kecil tapi kita terus berusaha agar itu menjadi nol persen," jelasnya.

"Kita aktifkan satgas antiperundungan di sekolah, guru harus proaktif melihat siswa agar tak ada perundungan. Karena efeknya sangat tidak baik untuk tumbuh kembang anak, bisa sampai trauma," kata Nunuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Regional
Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Regional
Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Regional
Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Regional
Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Regional
Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Regional
Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Regional
Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Regional
Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Regional
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com