SOLO, KOMPAS.com - Dua kelompok perguruan pencak silat di Kota Solo, Jawa Tengah, bentrok pada Minggu (21/5/2023).
Diperkirakan seratusan orang terlibat dalam bentrokan yang terjadi di Perempatan Genegan, Kelurahan Mojosaro, Kecamatan Jebres. Kejadian ini terekam ponsel warga yang melintas.
Kemudian, rekaman video itu, diunggah dan dilaporkan ke media sosial Twitter, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, @Gibran_tweet , dengan caption,
"Terjadi bentrok antara warga dan perguruan ga tau sragam e Ireng pokok e...lokasi di bangjo Mojosongo @gibran_tweet, Monggo mas wali ..kroscek," tulis akun @NoviAd14
Selang beberapa lama, Gibran melalui akun resminya membalas dan akan langsung melakukan pengecekan adanya kejadian tersebut.
"Dekat pesantrennya mbak lepo ya? Saya cek lokasi," tulis Gibran.
Sementara itu, Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan, setelah mendapat aduan dari masyarakat dan Wali Kota, pihaknya langsung mengerahkan personel keamanan ke tempat kejadian perkara (TKP).
Iwan melanjutkan, dari hasil pemeriksaan awal, bentrokan itu berawal dari sejumlah anggota perguruan pencak silat yang sedang dalam perjalanan pulang menghadiri acara di Kabupaten Boyolali, Jateng.
Mereka berhenti di perempatan Genengan dengan mengendarai sepeda motor berknalpot brong.
Di lokasi yang sama, sejumlah anggota perguruan pencak silat yang lain sedang menongkrong.
Lalu terjadi keributan yang berakhir dengan baku hantam.
"Karena cukup banyak, ada sekitar 100 an orang yang di sana. Terjadilah ketegangan. Sempat terjadi kontak fisik, namun tidak ada korban luka," jelas Kapolresta.
Baca juga: 5 Orang Ditangkap Setelah Bentrok Geng Motor di Bandung, Keributan Dipicu Knalpot Bising
Sebanyak empat anggota perguruan pencak silat asal Boyolali, diamankan di Polresta Solo, untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Dari peristiwa itu polisi menyita sejumlah sepeda motor dan alat komunikasi yang digunakan guna pengembangan kasus.
"Beberapa kita amankan untuk kita mintai keterangan. Apa yang terjadi, rombongan siapa, maksudnya apa, kalau ada siapa yang menggerakkan. Kami amankan orang-orang dari satu kelompok," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.