Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Murid SD di NTT, Naik Tangga Kayu Lewati Tebing supaya Lebih Cepat Sampai ke Sekolah

Kompas.com - 20/05/2023, 15:20 WIB
Markus Makur,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Di sinilah, warga membuat tangga dari kayu, dengan anak tangganya berjumlah tiga, yang dilewati para murid seraya berhati-hati. Sebab, di sebelah kanan terdapat jurang yang dipenuhi pepohonan.

Setelah 20 meter dari tangga pertama, mereka melewati dua batu besar, dengan salah satunya memiliki tinggi sekitar tiga meter.

Perjalanan berlanjut dengan melewati tebing setinggi lima meter. Di sini, warga juga membuat tangga darurat yang berjumlah delapan.

Pasca-melewatinya, sekitar 30 meter di depannya ada batu besar setinggi tiga meter, dengan anak tangga yang berjumlah delapan.

Fito Forlan, salah seorang murid Frederikus Jumpar mengungkapkan mereka tidak punya pilihan selain berjalan kaki menaikinya.

Setelah melewati batu besar itu, perjalanan mereka mulai aman dengan jalanan landai hingga tiba di sekolah.

Baca juga: Perjuangan Fans War Tiket Coldplay: Rela Bangun Pagi hingga Sewa Warnet Gaming

Saat sampai, jarum jam Frederikus Jumpar menunjukkan pukul 07.49 Wita. Adapun sekolah dimulai pukul 08.00 Wita.

"Anak-anak ini langsung bergegas ke kelasnya masing-masing, sementara saya menuju rumah dari seorang guru untuk bersiap-siap ke sekolah," jelasnya.

Mereka melewati medan yang sama sepulang sekolah pukul 12.15 Wita. Frederikus mengaku sangat sedih melihat perjuangan para murid setelah mengalaminya sendiri.

"Saya sedih melihat perjuangan anak-anak ini. Mereka rela melawan lelah demi berangkat ke sekolah. Sementara di tengah kita mungkin akses pendidikannya begitu mudah, namun kita memilih untuk tidak serius bersekolah," ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur Basilius Teto, yang dikonfirmasi via WhatsApp mengungkapkan, memang ada jalan dari Kampung Golo Borong ke SDI Muku Jawa.

Hanya saja, jalannya rusak dan agak jauh. Sehingga para siswa harus menempuh 3-4 km selama satu jam setiap bersekolah.

Baca juga: Sejarah Gedung Juang 45, Saksi Bisu Perjuangan dan Perkembangan Bekasi

"Iya benar, murid berjalan kaki di jalan pintas dengan menaiki 16 anak tangga kayu yang dibuatkan orangtua murid. Jalan itu jalan pintas Pak. Hanya bisa ditempuh dengan waktu selama 15 menit dari Kampung Golo Borong ke SDI Muku Jawa. Orangtua murid membuka akses jalan pintas itu agar anak sekolah mudah ke sekolah," jelasnya.

Teto menjelaskan, Pemkab Manggarai Timur sebenarnya sudah berusaha mengatasi dengan membuka lewat membuka Tambah Ruang Kelas (TRK) di Kampung Golo Borong pada awal tahun ajaran baru 2023 ini.

"Gedung TRK sudah dibangun orangtua murid di Kampung Golo Borong. Tahun ini akan menerima murid kelas satu, dan murid kelas II di sekolah induk akan mengenyam pendidikan di TRK Golo Borong. Sementara kelas III-VI tetap melanjutkan pendidikan di sekolah induk di SDI Muku Jawa," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com