KOMPAS.com - Bayi berusia 4 bulan berinisial AS di Kota Bengkulu mengalami gizi buruk dan berpotensi menderita stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.
AS sempat mendapat perawatan di rumah sakit, namun karena kendala ekonomi keluarga, AS pun hanya sehari mendapat perawatan.
Sementara itu, kondisi orangtua AS yang masih berusia 13 tahun dan menderita keterbelakangan mental juga tak bisa berbuat banyak.
Baca juga: Mencegah Stunting, Peran Ayah Juga Penting
"AS, lahir di salah satu rumah sakit swasta di Kota Bengkulu, kondisi kesehatan kurang ideal dengan berat dan panjang badan rendah. Dengan kondisi tersebut AS ditangani pihak fasilitas kesehatan secara tidak maksimal, setelah sehari, bayi kekurangan gizi itu dipulangkan akibat kekurangan biaya," kata MS, salah seorang kerabat orangtua AS, Rabu (27/5/2023).
Baca juga: Anak Stunting di Madiun 400 Orang, Wali Kota Maidi: Bukan karena Kemiskinan
MS mengatakan, kondisi AS saat ini memiliki berat badan 1,700 gram dan panjang 44 sentimeter.
Pihak keluarga pun berharap perhatian pemerintah dan uluran dermawan untuk memenuhi kebutuhan gizi AS.
"Kami hanya menunggu empati dari pemerintah yang telah menggaungkan program penanganan dan pencegahan stunting dan gizi buruk untuk mengulurkan kepedulian terhadap keluarga yang membutuhkan," ujarnya.
Baca juga: 3 Provinsi Ini Alami Penurunan Stunting Balita Paling Besar