"Saya mau bawa (istri dan anak) ke NTT, tapi tidak bisa, karena guru agama Pendidikan Islam di NTT (profesi sang istri) tidak ada yang kosong," ungkap Heri.
Apalagi, kata Heri, pada tahun 2015, istrinya mendapat beasiswa untuk S2, sehingga minimal delapan tahun lagi baru bisa mutasi.
Baca juga: Kapolda Papua: Mako Brimob III Akan Dibangun di Timika
Kondisi itu membuat Heri sangat sedih, tak bisa tinggal bersama keluarga di tempatnya bertugas.
Walau berat, sebagai aparat, Brimob Heri pun tetap tegar menjalankan tugasnya.
Keinginan Heri untuk berkumpul dengan orang-orang terdekatnya kini tinggal selangkah lagi.
"Harapan saya, kalau sudah dekat keluarga, saya bisa sama-sama istri membesarkan anak, supaya menjadi anak yang solehah, berbakti kepada Allah dan rasulnya, orangtua dan bisa berbuat baik sesama manusia, saling menolong dalam urusan kebaikan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.